Militan Houthi Tembakkan Dua Misil Balistik ke Arab Saudi

[Permintaan negosiasi dari PBB direspon pasukan Houthi dengan menembakkan dua rudal balistik ke Arab Saudi. Beruntung tidak ada Korban jiwa dalam serangan tersebut.]

BY Edited Mon,30 Mar 2020,10:13 AM

Riyadh, SPNA – Arab Saudi mengkonfirmasi bahwa pertahanan udaranya berhasil mencegat dua rudal balistik yang ditembakkan militan Houthi dari Yaman. Serangan tersebut berlangsung pada Sabtu malam (28/03), dengan target Ibu Kota Riyadh, dan beberapa wilayah selatan yang berbatasan dengan Yaman.

Dikutip dari Reuters, serbuan itu datang pasca seruan PBB kepada dua pihak yang bertikai di Yaman, Houthi dan Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi, untuk duduk satu meja bernegosiasi. Mengingat dunia saat ini sedang dilanda pandemi yang telah menyebabkan ratusan ribu nyawa melayang.

Juru bicara pertahanan Saudi di wilayah Riyadh,  Muhammad Al-Hamadi, menjelaskan seorang warga Saudi ikut terluka terkena pecahan misil yang jatuh di permukiman penduduk.

Warga Riyadh disebutkan sempat mendengar ledakan saat militer Saudi menjinakkan dua misil tersebut di udara.

Serangan pasukan Houthi ke Arab Saudi sebelumnya pernah terjadi pada Juni 2018. Juga pada September 2019 lalu yang membuat dua kilang minyak besar Saudi, Aramco, mengalami kerusakan parah.

Dikutip dari Skynewsarabia, korban tewas akibat Covid-19 di seluruh dunia per hari ini (Senin, 30/03), berjumlah 33.976 orang. Sedangkan yang tercatat positif berjumlah 722.088 orang, dan berhasil sembuh sebanyak 151.766 orang.  

 

Yaman sendiri merupakan salah satu negara yang masih bersih dari wabah Corona. Selainnya terdapat 22 negara dunia lain yang berlum tersentuh Covid-19.

Seperti dilansir dari surat kabar Inggris, The Daily Star, negara-negara tersebut adalah Korea Utara, Malawi, Burundi, Sudan Selatan, Juba, Sierra Leone, Lesotho, Comoros, Sao Tome and Príncipe, Tajikistan, Turkmenistan, Solomon Islands, Samoa, Vanuatu, Kiribati, Federated States of Micronesia, Tonga, Marshall Islands, Palau, Tuvalu, Botswana dan Nauru.

(T.HN/S: Reuters)

leave a reply
Posting terakhir