Tel Aviv, SPNA - Militer israel melakukan pengisolasian terhadap sebuah perkampungan yang kebanyakannya dihuni oleh warga Yahudi Ekstrem. Keputusan tersebut pasca pernyebaran virus Corona yang cukup masif di wilayah tersebut.
Perkampungan yang dimaksud adalah Bnei Brak, yang terletak di Timur Kota Tel Aviv, Israel. Persentase kasus infeksi Corona di wilayah tersebut meranjak posotif sesuai dengan laporan Kementerian Kesehatan pada hari Kamis (02/04), dua hari lalu.
Keputusan terbaru pemerintah setempat mengizinkan pihak militer untuk membatasi pergerakan warga. Seperti di kutip dari sejumlah media Israel, anggota kepolisian, Jumat (03/04) terlihat berpatroli di distrik itu lengkap dengan masker dan atribut anti Corona.
Warga disebut tidak diizinkan untuk keluar masuk wilayah, kecuali untuk alasan kesehatan.
Beberapa waktu sebelum, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa kepolisian akan dibantu oleh ratusan tentara untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seperi kebutuhan makanan dan obat-obatan.
Pihak kesehatan mengatakan 38 persen dari 200 ribu penduduk Bnei Brak positif terinfeksi. Hal tersebut disebabkan oleh kepadatan pendudukan dan tipikal Yahudi Ekstrem yang enggan mematuhi instruksi kesehatan.
Sampai saat ini tercatat sekitar 7000 warga Israel terpapar Corona. 38 di antaranya dinyatakan tewas. Sedangkan kasus C-19 di Palestina berjumlah 181 di Tepi Barat dan 9 di Gaza, dengan satu kasus kematian.
(T.HN/S: Reuters)