Beirut, SPNA - Perdana Menteri Beirut, Hassan Diab, Senin (10/08), resmi mengumumkan pengunduran diri dan pembubaran kabinet yang ia bentuk. Dalam pidato terakhir ia mengatakan bahwa semua pihak berusaha melempar tanggang jawab kerusakan negara kepada pemerintahannya.
Dengan ekspresi marah, saat membacakan surat pengunduran diri, Diab mengatakan, "Virus korupsi telah menjalar ke seluruh sendi negara. Dan akhirnya saya menyadari bahwa jaringan gelap tersebut lebih besar dari negara itu sendiri."
Ia juga menyayangkan sikap sebagian elit yang berusaha memanfaatkan musibah sebagai kesempatan untuk mempromosikan diri.
"Musibah ini seharusnya membuat kita bahu-membahu bekerja untuk kepentingan bersama. Tapi sebagian kita malah memanfaatkannya untuk kepentingan politik." Tambahnya.
"Berangkat dari itu semua, kami memilih mundur selangkah untuk berdiri bersama warga demi sebuah perjuangan perubahan." Tutupnya.
Pengunduran diri Hassan Diab tiak lepas dari tragedi ledakan pelabuhan Beirut, Selasa (04/08), pekan lalu. Update terakhir, tragedi tersebut berhasil merenggut nyawa 160 orang dan enam ribu warga luka-luka.
Pasca ledakan, ribuan warga Lebanon, Sabtu (08/08), turun ke jalanan menyampaikan protes. Dikutip dari Skynewsarabia, lautan warga yang berkumpul di Ibu Kota berhasil masuk ke sejumlah gedung kementerian. Kementerian Luar Negeri, Kementerian Ekonomi dan gedung Kementerian Lingkungan Hidup.
Dalam aksinya warga meneriakkan yel-yel meminta Presiden Lebanon, Michael Aoun, untuk meninggalkan kuris jabatannya. Pemerintah dianggap teledor dalam menjaga keselamatan warga. Para elit negara juga dikritik atas tuduhan kasus korupsi.
Para demonstran dilaporkan juga berhasil masuk ke Markas besar Asosiasi Bank yang terletak di jantung kora Beirut. Sebelum pihak keamanan datang dan mengamanakan gedung, warga telah berhasil membakar lantai bawah bangunan tersebut.
Dari Reuters, protes tersebut telah merenggut nyawa seorang polisi yang jatuh dari sebuah tangga saat menghindari amukan massa. Selain itu, Tim Bulan Sabit Merah Lebanon juga mencatat 117 warga luka-luka. Termasuk di antaranya 55 orang yang harus dilarikan ke rumah sakit.
(T.HN/S: Skynewsarabia)