Gaza, SPNA - The Wall Street Journal, pada Jumat (01/12/2023), melaporkan bahwa setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, Amerika Serikat memasok Israel dengan bom penghancur bunker besar dan puluhan ribu amunisi serta peluru artileri.
The Wall Street Journal mengutip para pejabat Amerika, yang meminta Namanya untuk tidak disebutkan, pada Jumat, mengatakan bahwa Amerika Serikat telah memberi Israel sekitar 15.000 bom dan 57.000 peluru artileri. Pejabat tersebut menyebut bahwa di antara yang dipasok adalah 100 bom penghancur bunker BLU-109 yang memiliki berat sekitar 875 kilogram.
Amerika Serikat tidak secara resmi mengungkapkan jumlah total senjata dan amunisi yang diberikan kepada Israel.
Israel melancarkan operasi militer di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Setelah gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh sejak pekan lalu (24/11) dan pertukaran tahanan, Israel kembali membombardir Jalur Gaza pada hari Jumat (01/12/2023).
Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Jumat (01/12/2023), mengumumkan bahwa sekitar 200 penduduk Palestina di Jalur Gaza meninggal dunia akibat pemboman Israel yang kembali berlanjut pada Jumat, setelah berakhirnya gencatan senjata kemanusiaan selama 7 hari.
“Sejak Jumat pagi hingga saat ini, 178 orang meninggal dunia akibat serangan Israel di Gaza,” kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina juga menyebutkan bahwa sebanyak 589 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban pemboman Israel adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan Israel yang terus berlanjut sejak tanggal 7 Oktober lalu telah membunuh lebih dari 15.000 penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza, termasuk di antaranya 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan. Serangan israel juga menyebabkan lebih dari 36.000 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka.
(T.FJ/S: RT Arabic)
