Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Jumat (01/12/2023), mengumumkan bahwa sekitar 200 penduduk Palestina di Jalur Gaza meninggal dunia akibat pemboman Israel yang kembali berlanjut pada Jumat, setelah berakhirnya gencatan senjata kemanusiaan selama 7 hari.

“Sejak Jumat pagi hingga saat ini, 178 orang meninggal dunia akibat serangan Israel di Gaza,” kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina juga menyebutkan bahwa sebanyak 589 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban pemboman Israel adalah perempuan dan anak-anak.

Sebelumnya, kantor media pemerintah di Jalur Gaza mengumumkan bahwa Israel menolak untuk memperbarui gencatan senjata kemanusiaan adalah mereka sengaja berniat untuk melanjutkan perang brutal dan agresif terhadap rakyat Palestina di semua wilayah di Jalur Gaza.

“Setelah berakhirnya gencatan senjata selama tujuh hari, perang genosida yang dilancarkan oleh tentara pendudukan Israel masih terus berlanjut terhadap rakyat Palestina. Pada hari ini, setelah berakhirnya program kemanusiaan gencatan senjata, tentara Israel membunuh 110 penduduk (Gaza),” kata Kantor media pemerintah Palestina.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken, mengklaim bahwa Washington saat ini fokus untuk memulangkan semua tahanan di Jalur Gaza ke rumah dan berupaya untuk tidak memperluas peperangan di wilayah Jalur Gaza.

Serangan Israel yang terus berlanjut sejak tanggal 7 Oktober lalu telah membunuh lebih dari 15.000 penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza, termasuk di antaranya 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan. Serangan israel juga menyebabkan lebih dari 36.000 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka.

(T.FJ/S: RT Arabic)