Uni Eropa tidak berencana mengakui Negara Palestina

Seorang pejabat Uni Eropa, Rabu (28/02/2018) menolak blok yang telah memutuskan untuk mengakui sebuah negara Palestina merdeka, dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut belum memenuhi syarat.

BY 4adminEdited Fri,02 Mar 2018,11:02 AM

Days of Palestine - Yerusalem

Yerusalem, SPNA - Seorang pejabat Uni Eropa, Rabu (28/02/2018) menolak blok yang telah memutuskan untuk mengakui sebuah negara Palestina merdeka, dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut belum memenuhi syarat.

Petugas Informasi dan Komunikasi Komisi Eropa di Yerusalem, Shadi Othman, mengatakan kepada Quds Press bahwa keputusan untuk mengakui Negara Palestina adalah "keputusan berdaulat" yang diambil oleh masing-masing negara anggota blok tersebut secara terpisah dan sesuai dengan kebijakan mereka sendiri.

"Tidak ada diskusi mengenai posisi baru Eropa dalam mengakui sebuah negara Palestina," namun ia menambahkan bahwa ada konsultasi "terpisah" antara Otoritas Palestina dan sejumlah negara Eropa untuk meyakinkan mereka untuk mengakui negara Palestina.

"Namun," kata Othman, "masalah pengakuan negara Palestina tidak dibahas pada pertemuan gabungan UE."

Ia mengulangi bahwa posisi Uni Eropa "bersatu" terkait dengan menolak pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, menambahkan bahwa "negara-negara blok tersebut tidak akan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem".

Sebelumnya, Duta Besar Palestina untuk Uni Eropa, Abdel Rahim Al-Farra, mengungkapkan bahwa ada konsultasi di antara sejumlah negara Uni Eropa untuk mengakui sebuah negara Palestina secara kolektif atau individual.

Al-Farra mengatakan dalam sambutannya kepada radio Voice of Palestine bahwa kecenderungan untuk mengakui sebuah negara Palestina telah meningkat di dalam Uni Eropa karena Israel terus melanggar hukum dan legitimasi internasional.

Ia menambahkan bahwa pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa dengan komite menteri Arab untuk menindaklanjuti masalah Yerusalem di Brussels pada hari Senin, menekankan pada kebutuhan untuk menyelamatkan solusi dua negara tersebut.

Othman menunjukkan bahwa para menteri Arab dan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, semuanya menekankan perlunya sebuah posisi baru untuk diambil oleh Uni Eropa sehubungan dengan proses perdamaian dan masalah Palestina.

(T.RA/S: Days of Palestine)

leave a reply
Posting terakhir