Praha, SPNA - Presiden Republik Ceko, Rabu (25/04/2018), mengumumkan proses awal pemindahan kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem, sumber-sumber Israel melaporkan.

Presiden Miloš Zeman mengumumkan tiga tahap proses tersebut, yang dimulai bulan depan dengan penunjukan seorang konsul kehormatan di Yerusalem dan akan berakhir pada waktu yang tidak ditentukan dengan relokasi kedutaan.

Para politisi Israel memuji pidato Zeman, terlepas dari kenyataan bahwa sebagai presiden, ia memiliki kekuatan eksekutif yang terbatas. Penjabat Perdana Menteri Ceko Andrej Babis menentang relokasi penuh kedutaan negara itu dengan mengatakan bahwa ia tidak ingin memutuskan hubungan dengan kebijakan Uni Eropa.

"Akan ada, saya harap, tiga tahap pemindahan kedutaan Ceko dari Tel Aviv ke Yerusalem," kata Zeman pada acara pro-Israel di Kastil Praha.

“Fase kedua, yah, kami punya banyak, banyak institusi: Czech Invest, Czech Trade, Czech Tourism, Czech Centre. Dan semua institusi itu akan dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem,” katanya. Kedutaan sebenarnya akan menjadi tahap ketiga.

Pada tanggal 6 Desember, Presiden AS Donald Trump telah melawan kebijakan luar negeri AS selama puluhan tahun dengan secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mengatur upaya memindahkan kedutaan AS di sana dari Tel Aviv.

Keputusan Trump untuk memindahkan kedutaan negaranya, yang disambut oleh Israel, telah dikecam oleh banyak pemimpin dan menteri luar negeri di seluruh dunia, yang mengatakan bahwa status kota harus ditentukan melalui negosiasi antara Israel dan Palestina.

(T.RA/S: PIC)