Perdana Menteri Malaysia: Israel adalah negara kriminal

Larangan masuk atlet Israel ke Malaysia adalah demi membela kebenaran. Dunia boleh mengecam Malaysia, namun kami berhak mengatakan bahwa mereka munafik dan pembicaraan soal HAM adalah omong kosong. Israel adalah negara kriminal yang berhak dikecam. Kami mengetahui dukungan besar terhadap Israel dan kami tak mungkin menentang hal ini kecuali dengan menolak mengakui kedaulatan mereka.

BY 4adminEdited Wed,30 Jan 2019,11:17 AM

Kuala Lumpur, SPNA -  Tun Mahathir Mohammad mengatakan bahwa Israel adalah negara kriminal. Hal ini disampaikan Mahathir setelah Komite Paralimpiade Internasional membatalkan peran Malaysia sebagai tuan rumah Olimpiade Renang karena menolak visa atlet Israel.

Dalam keterangan yang dilansir Anadolu Agency, Perdana Menteri Malaysia tersebut mengatakan: ‘’Larangan masuk atlet Israel ke Malaysia adalah demi membela kebenaran. Dunia boleh mengecam Malaysia, namun kami berhak mengatakan bahwa mereka munafik dan pembicaraan soal HAM adalah omong kosong, ‘’.

“Israel adalah negara kriminal yang berhak dikecam. Kami mengetahui dukungan besar terhadap Israel dan kami tak mungkin menentang hal ini kecuali dengan menolak mengakui kedaulatan mereka.”

“Sebelumnya Amerika Serikat juga menolak visa umat Islam dari 5 negara, serta berencana membangun dinding pemisah di Amerika Serlatan. Disaat yang sama Hongaria, Polandia serta Republik Ceko juga melarang masuk pengungsi ke negara mereka.

“Kami menyerukan mereka yang mencintai Palestina untuk menyatakan kecaman terhadap Israel. Aksi terorisme bukanlah solusi. Kita membutuhkan strategi tepat sasaran untuk mewujudkan keadilan bagi rakyat Palestina. ‘’

“Malaysia bukan negara anti Yahudi atau anti-semit,  Namun disini kami membela kebenaran dan mengecam tindak semena-mena dan tak manusiawi dari siapapun dan dimanapun mereka berada, ‘’ tegasnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Sayyid Sadiq mengatakan bahwa  sikap Malaysia menolak visa atlet Israel dilakukan atas dasar kemanusiaan dan demi Palestina.

Hal ini disampaikan Sadiq dalam konferensi pers setelah Komite Paralimpiade Internasional mencabut posisi Malaysia sebagai tuan rumah Olimpiade Renang 2019 karena Kuala Lumpur menolak mengeluarkan visa atlet Israel, seperti dilansir Maannews, Sabtu (27/01/2019).

Sadiq mejelaskan bahwa Malaysia tidak akan mengubah sikapnya. “Malaysia berpegang teguh dengan prinsip kemanusiaan dan dukungan terhadap Palestina. Jika menerima atlet Israel lebih penting dari dukungan terhadap saudara kita di Palestina yang dianiya oleh zionis maka kita telah melakukan kesalahan fatal.”

“Bahkan Lembaga Amnesty Internasional menyatakan pemerintahan Netanyahu melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina. Malaysia meletakkan hak asasi manusia di tangga prioritas dan kami tidak mundur dari keputusan ini, ‘’ tegasnya.

(T.RS/S:RtArabic)

 

leave a reply
Posting terakhir