Lawan Pandemi Corona, Utusan PBB Minta Israel Cairkan Dana Pajak Palestina

Sejak 2019, Israel telah menahan setidaknya 140 juta dolar dana pendapatan pajak yang ditarik dari pihak Palestina. Dana ini, seharusnya, digunakan untuk mendukung keluarga tahanan Palestina.

BY Edited Thu,16 Apr 2020,09:04 AM

Yerusalem

Yerusalem, SPNA - Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov, meminta Israel untuk mencairkan dana pendapatan dari pajak Palestina. Dana, yang saat ini ditahan, akan memungkinkan Otoritas Palestina (PA) untuk berjuang menghadapi dampal sosial dan ekonomi akibat pandemi virus corona.

Pada hari Senin (13/04/2020), Mladenov bertemu dengan Menteri Keuangan Israel Moshe Kahlon untuk membahas koordinasi dengan PA guna mengurangi dampak negatif virus tersebut. "Pertemuan yang sangat menggembirakan dengan (Moshe Kahlon) terkait langkah-langkah yang diambil Israel dalam berkoordinasi dengan Otoritas Palestina untuk mengurangi dampak negatif sosial-ekonomi Covid-19," tulisnya di Twitter setelah pertemuan.

"PBB telah meminta semua pihak untuk bekerja sama di masa krisis ini."

Sebelumnya, Perdana Menteri PA Muhammad Shtayyeh, Mladenov dan sejumlah pejabat internasional menggelar pertemuan telekonferensi guna membahas kebutuhan warga Palestina selama masa pandemi. Salah satu sumber yang mengetahui rincian pertemuan ini mengatakan kepada Al-Quds Al-Arabi bahwa para pejabat mendukung langkah-langkah pemerintah Palestina untuk mengatasi pandemi. Mereka juga menekan Israel untuk mencairkan pendapatan pajak Palestina.

Sejak 2019, Israel telah menahan setidaknya 140 juta dolar dana pendapatan pajak yang ditarik dari pihak Palestina. Dana ini, seharusnya, digunakan untuk mendukung keluarga tahanan Palestina. Akibatnya, terjadi defisit serius dalam anggaran Palestina, yang kini diperburuk oleh pandemi virus corona.

Pemerintah Palestina mengatakan bahwa mereka membutuhkan 137 juta dolar untuk mengatasi corona. Di saat yang sama, perekonomian negara itu menderita kerugian hampir 3,8 juta miliar dolar akibat lockdown.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply