Doha, SPNA – Pemerintah Qatar memutuskan akan memperpanjang bantuan ke Jalur Gaza, hingga tahun 2021.
Situs Yediot Ahronot, Kamis (21/10) melaporkan keputusan tersebut diambil setelah pembicaraan antara Israel dan Hamas serta mediator internasional.
Bantuan ini disinyalir menjadi bagian dari rencana gencatan senjata antara Gaza dan Israel.
Tidak ada laporan mengenai jumlah bantuan tersebut, namun Hamas menyarankan agar Qatar fokus membantu warga miskin daripada infrastruktur.
Di lain pihak Qatar berencana menggunakan sebagian bantuan tersebut untuk pembangunan infrastruktur di Gaza salah satunya pembangunan pipa gas yang disambung ke pembangkit listrik.
Di saat yang sama, Dewan Kementerian Qatar mengecam keputusan pemerintah Israel terkait pembanguann ribuan hunian ilegal di wilayah Tepi Barat karena menentang hukum internasional.
Qatar menilai bahwa keputusan Israel tersebut melanggar keputusan resmi lembaga internasional, khususnya keputusan DK PBB nomor 2334 Desember 2016 lalu, Palinfo melaporkan, Kamis (22/10).
Dewan Kementerian Qatar juga meminta dunia internasional untuk mendukung Palestina serta menghentikan ekspansi hunian ilegal, dimana hal ini menjadi batu penghalang terbesar terhadap perdamaian dan mengancam solusi dua negara.
Qatar juga mendukung hak Palestina untuk meredeka di batas wilayah 1967 dimana Al-Quds sebagai ibukotanya.
PLO sebelumnya melaporkan bahwa Israel akan melakukan ekspansi hunian Yahudi ilegal besar-besaran di Tepi Barat yang diduduki menyusul perjanjian normalisasi dengan UAE dan Bahrain.
Tel Aviv setidaknya menyetujui pembanguan 12159 hunian ilegal di wilayah Tepi Barat selama tahun 2020. Jumlah tersebut adalah yang terbesar sejak tahun 2012.
Sebelumnya Organisasi Yahudi anti pendudukan “Peace Now” mengatakan bahwa PM Israel Benyamin Netanyahu bekerja keras agar mengukuhkan otoritas Israel di Tepi Barat.
(T.RS/S:Palinfo)
