Mahmoud Abbas Sambut Baik Penyelenggaraan KTT Negara Teluk

“Tercapainya rekonsiliasi di antara sahabat di negara-negara Teluk akan memperkuat tindakan bersama Arab dan membela perjuangan bangsa kita, yang di garis depan adalah perjuangan bangsa Palestina,” sebut Mahmoud Abbas.

BY Edited Wed,06 Jan 2021,10:19 AM

Yerusalem, SPNA - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyambut baik penyelenggaraan KTT Dewan Kerjasama Teluk (GCC), pada Selasa (5/1/2021), di Arab Saudi. Mahmoud Abbas berharap KTT ini berhasil mencapai tujuan penyatuan dan persatuan barisan negara-negara Arab.

Mahmoud Abbas memuji usaha yang dilakukan negara sahabat Kuwait untuk memperbaiki keretakan hubungan antara negara-negara Teluk Arab dan mengadakan pertemuan puncak yang penting ini.

“Tercapainya rekonsiliasi di antara sahabat di negara-negara Teluk akan memperkuat tindakan bersama Arab dan membela perjuangan bangsa kita, yang di garis depan adalah perjuangan bangsa Palestina,” sebut Mahmoud Abbas.

KTT Dewan Kerjasama Teluk ke-41 yang dilaksanakan di Al-Ula, Arab Saudi dan dibuka Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammad bin Salman, dimulai. KTT ini diadakan di hadapan sejumlah pejabat non-Teluk terkemuka, di antaranya termasuk Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, dan Jaris Kushner, penasihat senior Presiden AS Donald Trump.

“Kerajaan terus memperkuat kerja sama Arab dan Islam untuk melayani keamanan, stabilitas, dan kemakmuran negara dan kawasan kita,” sebut Mohammad bin Salman selama pembukaan KTT.

KTT ini turut dihadiri Emir Qatar, Tamim bin Ahmad Al Thani. Sebelumnya, kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan penghentian embargo dan blokade terhadap Qatar. Keputusan tersebut telah menghentikan konflik yang sudah berlangsung 3,5 tahun di kawasan Teluk.

Salah satu harapan dalam KTT tersebut dapat membuka kembali kerja sama empat negara Arab dan Qatar yang telah diembargo dan diblokade sejak pertengahan tahun 2017.

(T.NA/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Mahmoud Abbas Sambut Baik Pesan Hamas Terkait Pemilihan Umum

Surat tertulis yang disampaikan Hamas berisi pesan untuk mengakhiri perpecahan, membangun kemitraan, dan membentuk persatuan nasional melalui pemilihan umum demokratis dengan perwakilan proporsional penuh, baik dalam pemilihan dewan legislatif, pemilihan presiden, dan majelis nasional.