OCHA: Dalam 2 Pekan, Pasukan Israel Serang 3 Rumah Sakit Palestina

Hanya dalam dua pekan, Israel telah menargetkan tiga rumah sakit di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung. Badan Bantuan PBB mengatakan bahwa serangan ini menyebabkan korban jiwa dan menimbulkan ketakutan.

BY Edited Sun,10 Jan 2021,08:51 AM

Ramallah, SPNA - Dikutip Gaza Post, Ahad (10/01/2021), Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dalam laporan dua mingguannya yang berjudul 'Keamanan Warga Sipil' mengungkapkan bahwa serangan terpisah yang dilakukan antara 22 Desember 2020 dan 4 Januari juga menghancurkan rumah sakit.

Menurut beberapa sumber lokal, serangan pertama dari tiga serangan tersebut terjadi pada 26 Desember 2020, ketika pesawat Israel melancarkan serangan udara di Kota Gaza.

Tiga warga Palestina, termasuk bocah berusia enam tahun, terluka akibat serangan itu.

Lembaga ini menambahkan bahwa perusahaan air, yang mengganggu pasokan air untuk sekitar 250.000 orang di jalur yang diblokade, sebuah wilayah kantong padat penduduk yang menampung sekitar dua juta orang, juga dihancurkan oleh serangan udara tersebut.

Serangan kedua terjadi di Ramallah pada 27 Desember 2020, ketika tentara Israel menembaki warga Palestina, mengenai dua dari mereka, termasuk seorang wanita hamil, dengan peluru karet saat mereka berdiri di halaman Kompleks Medis Palestina.

Laporan itu menambahkan bahwa dalam serangan itu, seorang ambulans terluka.

Pada tanggal 4 Januari 2021, serangan ketiga terjadi di kota Tulkarm, ketika pasukan Israel menggerebek sebuah rumah sakit dan menembakkan granat kejut di dalam gedung, menyebabkan para pasien panik.

Mereka yang pernah menjalani pengobatan penyakit COVID-19 termasuk di antara pasien.

Serangan ini menambahkan bahwa operasi di rumah sakit juga terganggu oleh serangan kedua dan ketiga menurut laporan itu.

Selain itu, laporan OCHA juga melaporkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, 89 warga Palestina, termasuk 16 anak-anak, juga terluka dalam bentrokan dengan tentara Israel di Tepi Barat.

Sebagai buntut dari upaya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencaplok bagian-bagian penting Tepi Barat yang diduduki, ketegangan antara Israel dan Palestina terus meningkat.

(T.RA/S: Gaza Post)

leave a reply