Libya dan Israel Semakin Dekat dengan Kesepakatan Normalisasi

Salah satu calon Presiden Libya Khalifa Hatar disebutkan telah berbicara lebih dari sekali dan pada lebih dari satu kesempatan tentang keinginannya untuk mencapai kesepakatan normalisasi dengan Israel.

BY 4adminEdited Fri,12 Nov 2021,06:04 AM

Tel Aviv, SPNA - Surat kabar Israel Hayom, Kamis (11/11/2021), melaporkan bahwa Libya hampir mencapai kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel. Informasi tersebut didapatkan mengutip dari sumber yang dekat dengan Mayor Jenderal Khalifa Haftar, salah satu kandidat untuk pemilihan presiden di Libya.

Haftar disebutkan telah berbicara lebih dari sekali dan pada lebih dari satu kesempatan tentang keinginannya untuk mencapai kesepakatan normalisasi dengan Israel. Dia menyebutkan juga akan bekerja untuk mencapai hal ini setelah pemilihan yang akan diadakan pada 24 Desember.

Seorang pejabat dalam kampanye pemilihan Haftar mengatakan kepada media Israel tersebut, "Saat ini, berbicara tentang Israel dapat merusak prospek kemenangannya, karena permusuhan lama rakyat Libya terhadap Israel."

Surat kabar itu telah mengungkapkan bahwa calon yang paling mungkin untuk pemilihan presiden menggunakan jasa konsultan media yang sama, yaitu seorang konsultan Israel yang kaya pengalaman dalam menjalankan kampanye pemilihan di negara-negara Afrika, Eropa Timur dan Balkan. Dua kandidat tersebut adalah Mayor Jenderal Khalifa Haftar dan Seif Al-Din Al-Qadzafi, putra mantan Presiden Libya Muammar al-Qadhafi.

Khalifa Haftar telah menyatakan kepada orang-orang yang dekat dengannya bahwa siapa yang berhasil dalam pemilihan presiden Libya, dialah yang akan menentukan kemana Negara akan bergerak. Haftar disebutkan akan menugaskan putranya Saddam untuk menempati posisi utama dalam pemerintahan jika dia menang. Dissebutkan bahwa Haftar mendapat dukungan kuat dari Washington, Mesir, Arab Saudi, dan pihak Barat lainnya.

Menurut laporan media tersebut, jelas bahwa Haftar memiliki harapan besar untuk menormalkan hubungan dengan Israel. Dia berkeyakinan rekonstruksi dan reformasi Libya yang memakan biaya miliaran dolar Amerika hanya akan terwujud jika negara tersebut mau mengikat diri dengan perjanjian Abraham atau perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel.

(T.HN/S: i24news)

leave a reply
Posting terakhir