Lembaga Eropa Kutuk Serangan Israel ke Al-Aqsha

Europeans for Al-Quds menunjukkan bahwa penyerbuan itu terjadi di bawah klaim bahwa sejumlah jamaah berkumpul setelah akhir salat subuh dan meneriakkan slogan-slogan di mana mereka berjanji untuk melindungi masjid dari kemungkinan serangan.

BY 4adminEdited Sat,16 Apr 2022,02:46 PM

Yerusalem, SPNA - Yayasan Masyarakat Eropa untuk Yerusalem (Europeans for Al-Quds), pada Jumat (15/04/2022), mengutuk keras aksi serangan pasukan pendudukan Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsha dan serangan terhadap jamaah dengan kekuatan berlebihan yang terjadi pada pagi Jumat, di hari yang sama.

Dalam sebuah pernyataan, lembaga ini menyatakan bahwa polisi pendudukan Israel menyerbu Al-Aqsha melalui Gerbang Mughrabi, dalam jumlah besar, pada saat subuh Jumat.

Europeans for Al-Quds menunjukkan bahwa penyerbuan itu terjadi di bawah klaim bahwa sejumlah jamaah berkumpul setelah akhir salat subuh dan meneriakkan slogan-slogan di mana mereka berjanji untuk melindungi masjid dari kemungkinan serangan.

Pasukan pendudukan Israel menembakkan granat kejut, bom gas, dan peluru karet terhadap para jamaah. Serangan pasukan pendudukan Israel menyebar di kawasan kompleks suci tersebut dengan represi sistematis Israel dan perlawanan para jamaah menghadapi serangan tersebut dengan melemparkan batu dan kayu.

Pasukan Israel memanjat atap bangunan, mengepung Masjid Al-Qibli, mengepung jamaah di dalamnya, memecahkan jendela, dan menembakkan tabung gas air mata ke arah mereka.

Europeans for Al-Quds untuk Yerusalem menganggap pemerintah pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas provokasi perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Mereka menyebutkan bahwa tindakan kejahatan ini dilakukan melalui pendekatan represi dan intrusi yang dipraktikkan di Masjid Al-Aqsha.

Europeans for Al-Quds untuk Yerusalem memperingatkan dampak berbahaya dari peristiwa tersebut, yang mengharuskan seluruh dunia untuk segera bertindak menghalangi dan mencegah serangan Israel.

Ketua Yayasan Europeans for Al-Quds, Muhammad Hanoun, mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsha sudah berulang kali menjadi target dan sasaran Israel.

Hanoun menegaskan bahwa serbuan dan serangan Israel tersebut sebagai upaya otoritas pendudukan Israel untuk memaksakan hegemoni dan mengurangi status quo Al-Aqsha yang diperuntukkan bagi umat muslim.

Ia menekankan bahwa penindasan pasukan Israel terhadap jamaah muslim Palestina merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan beribadah.

Hanoun meminta semua orang untuk mengambil tindakan untuk menghentikan serangan dan praktik rasis yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel.

Ia menunjukkan bahwa Yayasan Europeans for Al-Quds akan bertemu dengan sejumlah para pembuat keputusan dan politisi Eropa untuk menerangkan kepada mereka gambaran jelas atas peristiwa dan serangan berulang yang terjadi di Al-Aqsha dan seluruh Yerusalem.

Yayasan Masyarakat Eropa untuk Yerusalem merupakan badan koordinasi aliansi antara puluhan lembaga yang bekerja untuk perjuangan Palestina dan lembaga-lembaga lain yang mendukung hak-hak Palestina di seluruh benua Eropa.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir