Rekontrusksi Pasca-Perang Lambat dan Ekonomi Gaza Masih Krisis

Pada saat ini sebanyak 2,3 juta penduduk Palestina tinggal di Jalur Gaza yang diblokade Israel sejak tahun 2007, di mana sekitar dua pertiganya merupakan pengungsi miskin.

BY 4adminEdited Mon,09 May 2022,02:17 PM

Gaza, SPNA - Setahun setelah perang antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Minggu (08/05/2022), Jalur Gaza berusaha untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih krisis akibat blokade dan sedang berusaha merekontruksi kehancuran yang ditimbulkan selama Perang 11 Hari, pada Mei tahun lalu, yang berjalan lambat

Selama Perang 11 Hari tahun lalu, Israel menghancurkan sebanyak total 1.600 rumah Palestina di Jalur Gaza, sementara lebih dari 60.000 rumah lainnya di Jalur Gaza, rusak parah dan ringan.

Setelah perjanjian gencatan senjata yang dicapai oleh Israel dan Hamas, yang ditengahi oleh Mesir dan lainnya mulai dijalankan, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi berjanji memberikan bantuan sebanyak 500 juta dolar. Hal yang sama juga dilakukan pemerintah Qatar dengan janji bantuan sebanyak 500 juta dolar, dengan tujuan untuk merekontruksi Jalur Gaza, yang luasnya tidak melebihi 360 juta km persegi.

Meskipun demikian, proses rekonstruksi masih berjalan lambat. Hal ini diungkapkan Naji Sarhan, wakil menteri Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum di Jalur Gaza yang dikelola Hamas. Ia mengaitkan hal ini dengan faktor politik dan keuangan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sarhan menyatakan bahwa hibah dana bantuan Mesir berjalan dengan baik.

“Prioritas kami dalam mendistribusikan apartemen hibah Mesir adalah bagi korban yang rumahnya dihancurkan Israel selama perang terakhir, mereka yang berpenghasilan terbatas, dan keluarga miskin,” sebut Sarhan.

Mesir saat ini sedang melakukan pembangunan di utara dan tengah Jalur Gaza dengan tiga kota perumahan yang meliputi sekitar dua ribu unit rumah. Rekonstruksi 500 rumah akan selesai pada pertengahan tahun ini, yang merupakan sepertiga dari jumlah total rumah yang dihancurkan otoritas pendudukan Israel.

Pada saat ini sebanyak 2,3 juta penduduk Palestina tinggal di Jalur Gaza yang diblokade Israel sejak tahun 2007, di mana sekitar dua pertiganya merupakan pengungsi miskin.

Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) bertanggung jawab atas rekonstruksi dan rekonstruksi rumah para pengungsi yang terkena dampak di Jalur Gaza.

Israel berupaya mengurangi ketegangan di perbatasannya dengan Jalur Gaza, melalui sejumlah fasilitas ekonomi dan meningkatkan jumlah pekerja dari Gaza yang bekerja di Israel, di mana tingkat pengangguran di Jalur Gaza melebihi angka 50 persen.

Bulan lalu, Israel meningkatkan jumlah izin kerja yang diberikannya kepada pekerja dari Jalur Gaza menjadi 12.000. Mayoritas mereka bekerja di sektor pertanian dan konstruksi di dalam negara Israel (Palestina yang diduduki tahun 1948).

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply