Setelah Melarang Pemuda Palestina Masuk, Israel Mulai Menyerbu Masjid Al-Aqsha

Kota Tua Yerusalem sedang mengalami eskalasi, setelah otoritas pendudukan Israel melakukan langkah-langkah memperketat keamanan dan melarang banyak penduduk sipil Palestina memasuki Kota Tua Yerusalem untuk melakukan shalat Subuh di Masjid Al-Aqsha.

BY 4adminEdited Sun,09 Apr 2023,02:33 PM

Yerusalem, SPNA - Pasukan pendudukan Israel, pada Minggu pagi (09/04/2023), menyerbu masuk kompleks Masjid Al-Aqsha dari arah Gerbang Mughrabi. Hal ini dilakukan untuk mengamankan serbuan pemukim yang akan memasuki kompleks suci umat Islam ketiga pada liburan Paskah Yahudi.

Berdasarkan laporan Departemen Wakaf Islam, para pemukim Israel menyerbu kompleks suci Masjid Al-Aqsha, dalam bentuk kelompok, di mana setiap kelompok terdiri dari puluhan pemukim, yang melakukan serbuan di bawah penjagaan ketat pasukan pendudukan Israel.

Departemen Wakaf Islam menyatakan bahwa para pemukim Israel mengadakan tur provokatif di alun-alun Masjid Al-Aqsha, mendengar penjelasan klaim terkait bahwa kompleks Al-Aqsha adalah bekas Kuil Yahudi. Sejumlah pemukim Yahudi Israel bahkan melakukan ritual ibadah Talmud di bagian timur kompleks Al-Aqsha dan di depan Masjid Kubah Batu, sebelum meninggalkan kompleks Al-Aqsha.

Kota Tua Yerusalem sedang mengalami eskalasi, setelah otoritas pendudukan Israel melakukan langkah-langkah memperketat keamanan dan melarang banyak penduduk sipil Palestina memasuki Kota Tua Yerusalem untuk melakukan shalat Subuh di Masjid Al-Aqsha.

Eskalisi ini semakin meningkat ketika ribuan pemukim Yahudi Israel pada hari Minggu menyerbu Tembok Al-Buraq, tebok sebelah barat Masjid Al-Aqsha, untuk melakukan ritual ibadah Talmud, pada hari Paskah Yahudi.

Selama beberapa hari terakhir, Masjid Al-Aqsha menjadi sasaran serangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel yang menargetkan jamaah muslim yang sedang beri’tikaf di masjid. Pasukan pendudukan Israel mengusir jamaah dari Masjid Al-Qibli di kompleks Al-Aqsha, menembak para jamaah dengan peluru berlapis karet, granat kejut, dan gas air mata, yang menyebabkan sejumlah jamaah terluka, dan ratusan lainnya ditangkap. Puluhan penduduk Palestina dideportasi dari kompleks Al-Aqsha, isi Masjid Al-Qibli dan klinik Al-Aqsha rusak.

Kementerian Luar Negeri Yordania, pada Sabtu malam memperingatkan konsekuensi bencana akibat pelanggaran Israel yang terus berkelanjutan terhadap status quo sejarah dan hukum di Masjid Al-Aqsha, juga pelanggaran terhadap tempat-tempat suci dan hak umat Islam untuk melakukan ibadah selama bulan Ramadan.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply