Yerusalem, SPNA - Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Mahmoud Abbas, Minggu (09/04/2023), mengatakan pemerintah mengecam dengan keras tindakan provokatif Israel di Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem. Langkah Israel disebutkan dapat memperburuk situasi atau bahkan dapat memancing peperangan senjata.

"Serangan harian terhadap tempat suci dan jemaah selama bulan suci Ramadhan adalah tindakan yang dikutuk dan tidak dapat diterima yang akan mengobarkan wilayah tersebut dan menyeretnya ke dalam jurang," kata Abu Rudeineh.

Dia juga menganggap pemerintah pendudukan Israel bertanggung jawab atas kemungkinan memburuknya situasi sebagai akibat dari serangan yang berkelanjutan di tempat-tempat suci di Yerusalem yang diduduki.

“Pendudukan Israel mencoba menantang keinginan rakyat kami, tetapi ini tidak akan mematahkan semangat mereka. Rakyat kami akan tetap teguh, mempertahankan tanah dan kesucian mereka, berapa pun harganya,” tambahnya.

"Yerusalem, dengan kesuciannya, adalah ibu kota abadi Negara Palestina. Semua tindakan Israel dan dukungan Amerika Serikat (AS) tidak akan mencapai keamanan dan stabilitas."

(T.HN/S: Wafa.ps)