Karena Kekurangan Dana, Program Pangan Dunia Tangguhkan Bantuan untuk Palestina

Dimulai pada bulan Juni mendatang, Program Pangan Dunia akan mengangguhkan bantuan kepada lebih dari 200.000 warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

BY 4adminEdited Mon,08 May 2023,12:26 PM

Gaza, SPNA - Program Pangan Dunia (WFP) akan menangguhkan bantuan pangan kepada lebih dari 200.000 warga Palestina. Kepada Reuters, Minggu (07/05/2023), pejabat senior lembaga mengungkapkan, langkah yang akan dimulai pada bulan depan ini ditempuh akibat kekurangan dana yang "parah" yang dialamai badan PBB ini.

"Mengingat kekurangan dana yang parah, WFP terpaksa membuat pilihan menyakitkan untuk memperluas sumber daya yang terbatas," kata Samer Abdeljaber, direktur negara WFP, kepada Reuters melalui telepon dari Yerusalem.

"WFP harus mulai menangguhkan bantuan kepada lebih dari 200.000 orang, yang merupakan 60 persen dari beban kasus saat ini, terhitung sejak dari Juni."

Keluarga yang paling terkena dampak berada di Gaza, di mana angka rawanan pangan dan kemiskinan paling tinggi, dan di Tepi Barat.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa menawarkan kepada warga miskin Palestina baik voucher bulanan senilai 10,30 dolar AS per orang dan program "keranjang makanan". Kedua program ini akan terpengaruh.

Gaza adalah rumah bagi 2,3 juta orang penduduk Palestina, dimana 45 persen menganggur dan 80 persen bergantung pada bantuan internasional, menurut catatan Palestina dan PBB.

"WFP memahami implikasi dari keputusan sulit dan tak terhindarkan ini terhadap ratusan ribu orang yang juga bergantung pada bantuan pangan untuk kebutuhan paling dasar mereka," kata Abdeljaber.

Badan PBB itu akan melanjutkan bantuannya kepada 140.000 orang di Gaza dan Tepi Barat, kata Abdeljaber, yang menambahkan keputusan penangguhan diambil untuk menyelamatkan mereka yang berada pada risiko tertinggi tidak mampu membeli makanan mereka.

Kecuali dana diterima, WFP akan terpaksa menangguhkan bantuan makanan dan uang tunai seluruhnya pada bulan Agustus, katanya.

Meneriakkan "No to Hunger" puluhan warga Palestina melakukan protes di luar kantor WFP di Kota Gaza guna memprotes keputusan tersebut.

"Voucher adalah kehidupan, pesan yang mereka kirimkan kepada kami sama dengan kematian karena tidak ada sumber pendapatan lain," kata Faraj Al-Masri, ayah dua anak, yang keluarganya mendapatkan voucher senilai 41,20 dolar AS per bulan.

Di Jabalia, di Jalur Gaza utara, Jamalat El-Dabour, yang keluarganya menerima voucher senilai 164,80 dolar AS per bulan, mengatakan bahwa mereka akan "mati kelaparan" karena suaminya sakit dan menganggur.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir