Program Pangan Dunia tangguhkan bantuan untuk Palestina

Gaza, SPNA - Program Pangan Dunia (WFP) telah menangguhkan atau mengurangi bantuan untuk beberapa penerima manfaat di Tepi Barat dan Jalur Gaza,...

BY 4adminEdited Mon,14 Jan 2019,12:38 PM

Gaza, SPNA - Program Pangan Dunia (WFP) telah menangguhkan atau mengurangi bantuan untuk beberapa penerima manfaat di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Pa;estina. Kurangnya dana, ungkap seorang pejabat, menjadi alasan sehingga hal ini terjadi.

Sekitar 27.000 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, tidak lagi menerima bantuan melalui program PBB sejak 1 Januari, Stephen Kearney, direktur organisasi untuk wilayah Palestina mengungkapkan.

Sementara itu, 165.000 lainnya, termasuk 110.000 warga di Gaza, menerima 80 persen dari jumlah biasanya, katanya pada hari Minggu (13/01/2019).

Keputusan ini terjadi setelah pengurangan bantuan secara bertahap selama hampir empat tahun terakhir, serta pemotongan dana bantuan AS yang memiliki efek terbesar.

Pada 2018, WFP membantu 250.000 orang di Gaza dan 110.000 di Tepi Barat.

Di desa Yatta dekat Hebron di Tepi Barat selatan, seorang warga, Maha Al-Nawajah mengatakan bahwa dia bisa membeli lebih sedikit kebutuhan.

"Pada bulan Desember, mereka tidak memperpanjang kartu saya," kata ibu berusia 52 tahun itu, merujuk pada kartu WFP yang memungkinkannya membeli bahan makanan untuk 12 anggota keluarga besarnya.

Dia mengatakan bahwa anggota keluarganya menganggur.

"Putra-putra saya tidak memiliki izin untuk masuk ke Israel dan suami saya menerimanya sesekali" dan dapat memperoleh uang tunai selama masa itu, katanya.

Tepi Barat memiliki tingkat pengangguran 18 persen dan beberapa warga Palestina berupaya untuk bekerja di Israel dengan harapan mendapatkan gaji yang lebih tinggi.Tetapi izin diperlukan untuk melakukannya dan Israel sangat selektif untuk memberikannya.

WFP meluncurkan banding pendanaan pada 19 Desember dan menerima kontribusi tambahan dari Uni Eropa dan Swiss, tetapi jumlahnya tetap sedikit, kata Kearney.

Dikatakan pada saat itu bahwa ia membutuhkan US $ 57juta. Sekarang, katanya, akan mencari kontribusi dari donor baru dalam upaya untuk mengisi kesenjangan dana.

Kearney mengatakan bahwa ada juga kekhawatiran bahwa pemotongan akan mempengaruhi ekonomi lokal karena penduduk menggunakan kartu untuk membeli barang di toko-toko lokal.

Di Jalur Gaza, sekitar 80 persen dari dua juta penduduk mengandalkan bantuan internasional.

Wilayah ini telah berada di bawah blokade Israel-Mesir selama lebih dari satu dekade. Israel telah meluncurkan tiga serangan militer di wilayah itu sejak 2008.

Presiden AS Donald Trump telah memotong sekitar US $ 500 juta bantuan Palestina.

(T.RA/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir