PBB: Rafah Sangat Butuh Pusat Stabilisasi untuk Anak-anak dengan “Kekurangan Gizi Parah”

Militer Israel bersiap memasuki Rafah meski itu akan menimbulkan korban warga sipil dalam jumlah yang besar.

BY 4adminEdited Thu,15 Feb 2024,09:47 AM
Pengungsi Palestina sedang mengantri makanan di Dapur Umum.JPG

Gaza, SPNA – Badan kemanusiaan PBB, OHCA, mengatakan bahwa kini terdapat “kebutuhan mendesak untuk mendirikan pusat stabilisasi di Rafah untuk merawat anak-anak yang menderita kekurangan gizi parah” karena kota tersebut mengalami “meningkatnya kerawanan pangan” dan “pembatasan masuknya bantuan”.

Pada hari Rabu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengonfirmasi bahwa pemerintah Israel masih memblokir tepung – makanan pokok penting bagi warga Palestina – untuk memasuki Jalur Gaza.

Perlu diketahui bahwa Rafah merupakan satu-satunya wilayah terakhir yang bisa didatangi oleh warga Palestina Gaza untuk menghindari dari serangan genosida yang dilakukan oleh Israel. Lebih dari satu juta pengungsi sekarang ini bertahan di bawah tenda-tenda pengungsian sementara di wilayah yang berbatasan dengan Mesir tersebut.

Laporan menyebutkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak akan menghentikan operasi “pemusnahan massalnya” sebelum menguasai seluruh Gaza. Termasuk Rafah. Jika hal ini benar terjadi, maka diprediksi akan  ada korban yang tewas di pihak warga Palestina dalam skala yang besar.

(T.HN/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir

Bank Dunia: Gaza Alami Krisis Ekonomi yang Sangat Parah

Bank Dunia mendesak pentingnya melakukan upaya untuk menghubungkan kembali Jalur Gaza dengan ekonomi Tepi Barat dan pasar luar negeri, termasuk mengeluarkan izin usaha bagi pedagang Gaza, dan mengurangi pembatasan persyaratan produksi.