Bantu Rakyat Gaza yang Menderita Akibat Genosida, Malaysia Donasikan 4.21 Juta Dolar Bantuan Kemanusiaan

"Malaysia berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada UNRWA guna membantu lembaga PBB tersebut mengatasi krisis keuangan yang dihadapi pasca kampanye boikot yang menyebabkan UNRWA mengalami kesulitan keuangan,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Malaysia.

BY 4adminEdited Sat,23 Mar 2024,04:08 AM
Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim menyambut baik langkah Australia untuk mengembalikan dana ke Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina. — Gambar melalui Facebook/Anwar Ibrahim

Kuala Lumpur, SPNA – Pemerintah Malaysia telah mengumumkan bahwa mereka akan memberikan bantuan sebesar 20 juta Ringgit, setara dengan sekitar 4,21 juta Dolar AS, untuk Palestina.

Keputusan ini diambil oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia sebagai tanggapan atas situasi sulit yang dihadapi oleh rakyat Gaza akibat genosida Israel, seperti yang dilaporkan oleh portal Bernama (22/03/2024).

"Malaysia berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada UNRWA guna membantu lembaga PBB tersebut mengatasi krisis keuangan yang dihadapi pasca kampanye boikot yang menyebabkan UNRWA mengalami kesulitan keuangan,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Pada tanggal 17 November sebelumnya, Malaysia telah mengalokasikan dana sebesar 10 juta Ringgit untuk UNRWA melalui Dana Perwalian Kemanusiaan untuk rakyat Palestina (AAKRP). Selain itu, Malaysia juga telah memberikan bantuan sebesar 500.000 Dolar AS per tahun kepada UNRWA selama lima tahun dari tahun 2021 sampai 2025.

Selain bantuan keuangan, Malaysia juga aktif dalam memberikan dukungan politik terhadap upaya perdamaian di Timur Tengah. Negara ini telah secara konsisten menyuarakan kebutuhan akan solusi dua negara yang adil dan berkelanjutan untuk konflik Israel-Palestina, dengan mengutamakan pendirian negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Bantuan diberikan setelah 12 negara donor utama UNRWA menunda atau menangguhkan sumbangan mereka sebagai respons terhadap tudingan yang dilemparkan oleh Perdana Menteri Israel, Netanyahu, yang menuduh UNRWA terlibat dalam aktivitas terorisme.

Tudingan tersebut menjadi sumber kontroversi yang mempengaruhi pendanaan dan dukungan terhadap lembaga tersebut. Netanyahu mengklaim bahwa UNRWA, lembaga PBB yang bertanggung jawab atas bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina, terlibat dalam memfasilitasi atau membiayai aktivitas terorisme di wilayah yang mereka layani.

Namun, tuduhan tersebut telah dibantah keras oleh UNRWA dan sejumlah pihak lainnya. UNRWA telah menegaskan bahwa misi dan kegiatan mereka bertujuan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada jutaan pengungsi Palestina yang membutuhkan, tanpa adanya keterlibatan dalam aktivitas politik atau kekerasan.

Dengan demikian, tuduhan Netanyahu terhadap UNRWA belum bisa dipastikan kebenarannya dan telah menimbulkan perdebatan yang luas dalam konteks isu Israel-Palestina serta bantuan kemanusiaan internasional.

Beberapa negara telah kembali memberikan donasi untuk UNRWA setelah penangguhan atau penundaan donasi yang disebabkan oleh tuduhan terhadap lembaga tersebut. Beberapa di antaranya termasuk negara-negara anggota Uni Eropa seperti Jerman, Swedia, dan Belanda, yang telah mengumumkan komitmen baru mereka untuk memberikan bantuan keuangan kepada UNRWA.

Selain itu, negara-negara di kawasan Timur Tengah seperti Qatar dan Uni Emirat Arab juga telah berkomitmen untuk menyediakan dana tambahan bagi UNRWA guna mendukung program-program kemanusiaan di wilayah tersebut.

(T.RS/S:Youm7)

leave a reply
Posting terakhir