Sejak 7 Oktober 2023, Ben-Gvir Persenjatai Sekitar 100.000 Pemukim Israel

Pemerintahan Netanyahu diperkirakan telah mempersenjatai lebih dari 165.000 pemukim Israel di pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem, hingga akhir tahun 2023. Hal ini diyakini akan meningkatkan kekerasan dan kejahatan pemukim Israel terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem.

BY 4adminEdited Wed,20 Mar 2024,12:54 PM

Tel Aviv, SPNA - Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Itamar Ben-Gvir, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Selasa (19/03/2024), mengumumkan bahwa kementerian telah mampu mempersenjatai 100.000 pemukim sejak awal perang di Jalur Gaza.

Ben-Gvir menjelaskan bahwa izin kepemilikan senjata diberikan kepada Israel sebanyak 100.000 dari sekitar 300.000 permohonan yang diajukan ke Kementerian Keamanan sejak serangan Israel ke Jalur Gaza.

Pada Februari lalu, media Israel Haaretz melaporkan bahwa para pejabat Menteri Ben-Gvir telah memberikan izin kepemilikan senjata kepada sejumlah pekerja media. Haaretz menambahkan bahwa Ben-Gvir dan para pejabat di kantornya telah memberikan 14.000 izin senjata tanpa pengawasan sejak Oktober lalu dan penasihat Ben-Gvir secara pribadi menyetujui ratusan permintaan.

Ben-Gvir memulai operasi untuk memfasilitasi perolehan izin membawa senjata bagi warga Israel, setelah Operasi Badai Al-Aqsha, di mana ia secara pribadi membagikan senjata kepada pemukim Israel di kota Ashkelon dan kemudian banyak pemukim Israel muncul berjalan-jalan dengan membawa senjata di tempat umum.

Laporan media Israel, mengutip Komite Keamanan Israel, melaporkan bahwa pihaknya telah menerima lebih dari 250.000 permohonan izin senjata sejak operasi Badai Al-Aqsha (7 Oktober 2023), sementara permintaan terhadap pusat pelatihan penggunaan senjata meningkat dan ribuan pemukim Israel memperoleh senjata untuk tujuan tersebut pertama kali.

Pemerintahan Netanyahu diperkirakan telah mempersenjatai lebih dari 165.000 pemukim Israel di pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem, hingga akhir tahun 2023. Hal ini diyakini akan meningkatkan kekerasan dan kejahatan pemukim Israel terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem, seperti yang terjadi di Jericho, di mana sekelompok pemukim ilegal Israel, pada Selasa (19/03), merampas 20 rumah milik penduduk Palestina di wilayah Al-Marajat, barat laut Jericho, setelah mengusir pemiliknya.

Sementara itu, sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Selasa (19/03), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 31.819 orang dan 73.934  lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Israel Bunuh 115 Jurnalis di Jalur Gaza Sejak 7 Oktober 2023

“Kami menyampaikan salam hormat dan penghargaan kepada semua jurnalis, para profesional media, serta aktivis yang telah berhasil menyampaikan narasi Palestina, mematahkan narasi Israel dan mengungkap kejahatan Israel yang dilakukan di Palestina terhadap penduduk sipil, anak-anak, dan perempuan. Seluruh dunia sekarang mengetahui kebenarannya,” kata Kantor media pemerintah Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel Telah Membunuh 412 Penduduk Palestina di Tepi Barat

Sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.