Teka Teki Tank Al Qassam Terungkap

BY Mahmoud Abu ShariaEdited Thu,23 Jul 2015,09:10 AM

Sejumlah situs berita, baik Palestina maupun Israel,  akhir akhir ini menyebarkan sejumlah gambar tank militer di salah satu lokasi militer milik para pejuang palestina di jalur gaza.

Media  Palestina yang telah mempublikasikan gambar tersebut, menunjukkan kemungkinan besar logam antropomorfik menyerupai desain struktus tank "Almirkava" yang merupakan elemen yang digunakan oleh Brigade Al - Qassam dalam latihan pembuatan granat peledak dan anti tank.

Dalam konteks yang sama , situs " Al - Majed Security" menurut sumber militer , mengatakan bahwa "Ide merancang struktur tank datang bertujuan untuk mensimulasikan kondisi yang sebenarnya, dan keluar dari teori pelatihan murni untuk aplikasi praktis, serta mengidentifikasi secara jelas bagian-bagian dan unsur-unsur tank Merkava, yang digunakan oleh Zionis dalam pertempuran di Gaza."

Sumber yang sama menambahkan bahwa "struktur tank tersebut memiliki desain yang sama dengan tank Merkava dalam hal panjang , lebar dan tinggi, penampakan luar , bagian-bagian luar dan menara tank.

Terungkap pula bahwa tujuan dari pembuatan replika tank tersebut adalah persiapan matang bagi para pejuang agar bisa benarti memiliki gambaran jelas terhadap bentuk tank yang sebenarnya yang panjangnya mencapai lebih dari 7 meter dan mengetahui titik lemah dan kuatnya tank serta teknis berhadapan dengan sistem mantel angin yang disediakan untuk generasi ke empat dari tank semacam ini.

Perlu dicatat bahwa Israel menggunakan tank Almircavah yang merupakan salah satu tank terkuat di dunia, yang digunakan dalam operasi militer di Jalur Gaza. Selain itu generasi keempat tersebut menyediakan sistem pertahanan "wind coat" anti rudal.

Selama agresi di musim panas lalu , al - Qassam menyatakan telah menghancurkan sejumlah tank Almirkava dengan menggunakan " alat peledak improvisasi dan roket berorientasi " selama serangan ke Jalur Gaza .

Disebutkan bahwa Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza sejak tanggal 7 Juli 2014 dan berlangsung selama 51 hari yang mengakibatkan kematian hampir 2.000 orang Palestina , dan melukai sekitar 11 ribu lainnya, demikian menurut Departemen Kesehatan Palestina .

leave a reply