3 Opsi Intifadhah tahun 2017 akan dihadapi Israel

BY Mahmoud Abu ShariaEdited Tue,03 Jan 2017,07:40 AM

3 Opsi Intifadhah tahun 2017 akan dihadapi Israel

Gaza-SP- Operasi perlawanan rakyat Palestina melawan Israel (Intifadhah) terus gencar dilakukan sejak dua tahun terakhir. Meskipun pihak Israel semakin perketat keamanan di Tepi Barat, namun Intifadhah masih terus berlanjut.

Intifadhah yang paling sukses sepanjang tahun 2016 adalah operasi pengeboman di Cafe Deznikof Tel Aviv dan operasi penikaman terhadap warga Israel dan pasukan militer di Tepi barat.

Tidak bisa dipungkiri, Intifadhah rakyat Palestina, di mata Intelijen Israel dan pihak kemanan adalah operasi perlawanan yang paling menakutkan. Karena penyerangan tersebut datang secara tiba-tiba dan tidak bisa dikendalikan secara cepat oleh Israel.

Di tahun 2017 ini, ada tiga opsi yang akan dihadapi oleh Israel untuk menghadapi Intifadhah. Pada intinya, Intidadhah akan terus berlanjut dan semakin gencar apabila Israel tidak segera hengkang dari Palestina dan Tepi Barat.

Ibrahim al-Madhun, seorang penulis sekaligus pengamat politik Timur Tengah menyatakan bahwa setidaknya ada tiga opsi pilihan bagi Israel di tahun 2017 atas Intifadhah Palestina ini.

Pertama: Perlawanan dan tekanan politik tahun 2017 ini akan dihadapi Israel dari dalam dan luar negeri atas kecaman pembangunan permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat.

Kedua: Operasi penikaman dan serangan baik itu secara individu dan kelompok akan kembali dihadapi oleh israel setahun kedepan.

Ketiga: Perlawanan terbesar akan dihadapi Israel di beberapa wilayah seperti al-Khalil, Tepi Barat, dan al-Quds. Dan aksi pengemboman akan merembet ke Tel Aviv dan pusat kota.

Sumber: SPNA - Gaza (Syadid).

leave a reply
Posting terakhir

Gantz: Perang adalah Opsi Terakhir Tapi Kami Siap untuk Itu

Berkenaan dengan hubungan Israel-Yordania dan kunjungan rahasia yang ia lakukan dengan Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi ke Amman, Gantz menegaskan bahwa dia memberikan perhatian khusus kepada Yordania, menekankan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara harus dijaga. Menurutnya, Persana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mampu menjaga hubungan itu.