Tel Aviv, SPNA - PM Israel Benyamin Netanyahu, Selasa (03/10/2017) menyatakan penolakannya terhadap rekonsiliasi Fatah dan Hamas jika mengancam eksistensi Israel. ‘’Israel tidak mungkin menerima rekonsiliasi palsu yang mengancam keberadaan kami.’’
Netanyahu juga menambahkan bahwa rekonsiliasi Hamas dan Fatah harus dilakukan dengan 3 syarat, pertama: Mengakui pemerintahan Israel kedua: Hamas meletakkan senjata dan membubarkan sayap militer, ketiga: Palestina harus memutuskan hubungan diplomasi dengan Iran yang berencana membumihanguskan Israel.’’
Sementara itu Ketua Partai Jewish Home, Naftali Bennet juga mencibir persatuan Fatah dan Hamas serta menuntut Israel untuk menghentikan anggaran keuangan kepada pemerintah Palestina
‘’Israel tidak semestinya menjadi pendukung gerakan teroris (Hamas). Mahmoud Abbas lebih memilih berdamai dengan Hamas daripada dengan kami. Menyumbang dana untuk Hamas sama saja dengan menyumbang dana untuk ISIS,’’ kecamnya.
Bennet juga menyerukan agar Israel menuntut tiga syarat: Pertama mengembalikan jasad pasukan Israel yang ditahan Hamas, Kedua Hamas harus bersedia mengakui kedaulatan Israel, Ketiga: pemerintah Palestina menghentikan bantuan keuangan untuk tahanan.
Sebelumnya Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dalam wawancara dengan Stasiun TV Mesir mengatakan bahwa posisi Israel terhadap rekonsiliasi Palestina sangat kontradiksi. Disatu sisi Israel mengatakan perdamaian tidak mungkin dicapai kecuali dengan persatuan Palestina disisi lain Israel juga menolak normalisasi Hamas dan Fatah. (T.RS/S:Maannews)