Mesir kirim utusan untuk menindaklanjuti rekonsiliasi Palestina

Kairo, SPNA - Delegasi Mesir, Ahad (25/02/2018) tiba di Jalur Gaza gna melanjutkan pelaksanaan perjanjian rekonsiliasi, yang ditandatangani di Kairo pada bulan Oktober 2017, antara faksi Palestina, Hamas dan Fatah.

BY 4adminEdited Mon,26 Feb 2018,09:57 AM

Kairo, SPNA - Delegasi Mesir, Ahad (25/02/2018) tiba di Jalur Gaza gna melanjutkan pelaksanaan perjanjian rekonsiliasi, yang ditandatangani di Kairo pada bulan Oktober 2017, antara faksi Palestina, Hamas dan Fatah.

Delegasi Mesir dipimpin oleh Mayor Jenderal Sameh Nabil dari Intelijen Mesir, konsul umum Mesir ke Ramallah Khaled Samy serta pejabat lainnya.

Setelah banyak usaha yang gagal, sebuah terobosan signifikan dicapai dalam pembicaraan rekonsiliasi antara dua faksi Palestina. Untuk pertama kalinya sejak 2014, Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah yang diakui secara internasional mengadakan sebuah pertemuan pemerintah pada Oktober lalu di Gaza - sebuah langkah yang memulihkan harapan untuk mengakhiri keretakan yang pernah dialami Palestina.

Pertemuan tersebut dilakukan sebagai hasil upaya mediasi Mesir untuk mengakhiri perpecahan antara dua faksi utama Palestina. Pertemuan Gaza diperkirakan akan membahas sejumlah isu kontroversial, yang paling sulit adalah otoritas keamanan di Jalur Gaza dan perbatasannya.

Setelah penandatanganan perjanjian rekonsiliasi Palestina, Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta Hamas untuk menyerahkan senjatanya ke Otoritas Palestina.

"Saya tidak akan meniru pengalaman Hizbullah ... Kami adalah satu negara, satu sistem, satu undang-undang dan satu senjata," kata Abbas.

Hamas membuktikan niat baiknya saat menerima pembubaran komite administratif dan menyatakan kesediaannya untuk mengadakan pemilihan parlemen. Meskipun demikian, ucapan Abbas bentrok dengan penolakan tajam dari kepemimpinan Hamas, yang menekankan bahwa melucuti sayap militernya tidak bisa didiskusikan sepanjang Israel Israel menduduki wilayah Palestina.

Sayap militer Hamas yang kuat, Brigade al-Qassam, diperkirakan memiliki 20.000-25.000 pejuang di jajarannya. Pasukan ini memungkinkan gerakan tersebut menguasai Gaza setelah menggulingkan perwakilan Fatah dari wilayah tersebut pada tahun 2007. Oleh karena itu, Otoritas Palestina membuat dirinya jelas sejak awal bahwa mereka tidak akan menerima sebuah skenario di Jalur Gaza dimana Hamas tetap memegang senjatanya.

(T.RA/S: Egypt Today)ش

leave a reply
Posting terakhir