Madrid, SPNA - Menteri Luar Negeri Spanyol, Josep Borrell, Kamis (13/09/2018, mengatakan bahwa negaranya akan melanjutkan kesepakatan dengan Arab Saudi untuk memberikan 400 bom yang dipandu laser.
Borrel mengatakan kepada stasiun radio lokal Onda Cero bahwa "keputusan akhir adalah menyerahkan bom-bom ini untuk memenuhi kontrak yang dimulai pada tahun 2015," dan menambahkan: "Kami belum menemukan pelanggaran yang membenarkan tidak adanya implementasi kontrak ini, jadi itu harus dilaksanakan. "
Penjualan rudal itu ditangguhkan awal bulan ini setelah pemerintah baru Spanyol mengatakan bahwa semua penjualan senjata harus mematuhi kriteria keamanan ketat, termasuk mengasuransikan senjata yang tidak digunakan di negara lain kecuali yang ditakdirkan. Namun awal pekan ini pembicaraan diadakan dengan Arab Saudi dan penangguhan dibatalkan.
Organisasi hak asasi manusia internasional menuduh negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Spanyol, memasok koalisi Arab yang dipimpin Saudi di Yaman dengan senjata yang digunakan untuk melakukan kemungkinan kejahatan perang di Yaman.
Yaman saat ini sedang mengalami krisis kemanusiaan terburuk di dunia, karena 22 juta orang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan, termasuk 8,4 juta orang yang tidak aman pangan, menurut statistik PBB.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa antara Maret 2015 dan Agustus 2018, sekitar 6.660 warga sipil tewas dan 10.563 terluka dalam perebutan kekuasaan di Yaman antara pemerintah yang didukung Saudi dan Houthi.
(T.RA/S: MEMO)
