Jenewa, SPNA - Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk PBB di Jenewa, Abdul Aziz Al-Wasel, mengatakan bahwa Arab Saudi mendukung semua masalah Arab dan Islam, terutama masalah Palestina.
Dalam pidato di Dewan Hak Asasi Manusia mengenai situasi di wilayah Palestina yang diduduki, ia mengatakan, "Posisi Kerajaan dalam masalah Palestina adalah salah satu prinsip utama dari kebijakan Kerajaan, dan Kerajaan mendukung perjuangan Palestina dalam semua aspek politik, ekonomi dan sosial. Upaya-upayanya terhadap perjuangan Palestina adalah kewajiban yang ditentukan oleh keyakinan Islam dan kesadaran manusia terhadap satu tujuan yang adil dan orang-orang yang telah menderita selama puluhan tahun dari pelanggaran hak-hak mereka dan perampasan tanah mereka."
Ia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung perjuangan Palestina dan menekan Israel untuk menarik diri sepenuhnya dari semua wilayah Arab yang diduduki pada 1967 dan untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya sesuai dengan prakarsa perdamaian Arab dan resolusi yang relevan internasional legitimasi.
Selama dialog interaktif yang diadakan oleh Dewan Hak Asasi Manusia dengan Komisi Penyelidikan, Kerajaan menyambut pembentukan Komisi Penyelidikan ke dalam peristiwa yang terjadi dalam konteks protes damai mengutuk pendudukan Israel dan mengirimkan rekomendasinya kepada Dewan Hak Asasi Manusia, meminta semua pihak untuk bekerja sama dengan mereka dan memungkinkan mereka mengakses mereka yang terkena dampak.
Kerajaan menekankan bahwa pengepungan yang dikenakan oleh Israel pada orang-orang Palestina adalah hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina, yang telah mempengaruhi hak-hak mereka sehari-hari di semua aspek kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan, dll, dan seruan pada semua negara dan organisasi untuk menekan Israel agar segera menghentikan pengepungan dan mengakhiri pendudukan.
Ia menekankan bahwa masalah Palestina adalah masalah pertama Arab Saudi dan akan tetap demikian sampai orang-orang Palestina mendapatkan semua hak mereka yang sah, terutama yang merupakan pembentukan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.
(T.RA/S: Saudi Press News Agency)
