Saraya al-Quds: “Kami siap perang melawan Israel”

Jalur Gaza, SPNA - Saraya Al-Quds, mengaku telah  melepas 30 rudal ke permukiman Israel di ....

BY 4adminEdited Sat,27 Oct 2018,02:05 PM

Jalur Gaza, SPNA - Saraya Al-Quds, mengaku telah  melepas 30 rudal ke permukiman Israel di sekitar Gaza.

Serangan tersebut dilakukan untuk membalas pembunuhan terhadap 5 warga Palestina oleh pasukan Israel dalam demonstrasi Great March of Return di perbatasan Gaza.

Mereka juga menegaskan siap berperang dan mengancam akan melepas roket ke seluruh wilayah Israel jika perang meletus.

 “Jika perang terjadi, maka roket kami akan menyerang seluruh wilayah Palestina yang diduduki Israel. Kami tidak bisa diam saja. Selama ini kami sudah menahan diri demi menghormati gencatan senjata atas pembunuhan terhadap warga sipil tak berdosa ditangan para prajurit Israel berdarah dingin. ‘’

“Kami sudah berulang kali memperingatkan Israel agar berhenti menyerang warga sipil, namun sayang, Israel tidak menghormati hukum dan moral dan terus mempermainkan nyawa manusia,‘’ ujar sayap militer Gerakan Jihad Islam tersebut seperti dilansir Maannews.

Angkatan Udara Israel menggempur 80 sasaran di Jalur Gaza untuk membalas roket yang ditembakkan dari Gaza ke permukiman Israel.

Kantor berita Maannews, melaporkan bahwa pesawat tempur Israel, Sabtu dini hari (27/10/2018) menembakkan roket ke arah gedung ‘’al-Kamal’’. Akibatnya gedung tersebut hancur total. Serangan tersebut juga merusak sebagian bangunan di sekitarnya.

Selain itu, Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya juga terkena dampak serangan roket tersebut. Akibatnya pasien terpaksa tidur di koridor karena khawatir.

Hingga saat ini Depkes Gaza belum melaporkan jumlah korban dalam serangan roket tersebut.

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun.

Selain itu, Pemerintah AS bulan lalu juga menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Situasi sulit ini memaksa warga Gaza menggelar aski masal “Great March of Return”, menuntut Israel untuk menghapus blokade yang membuat warga Gaza sengsara serta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah air.

Puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersenjata dilaporkan berkumpul di perbatasan Gaza untuk menerobos pagar pembatas dan menembakkan layangan dan balon pembakar.

Sementara itu pasukan Israel menembaki para demonstran, wartawan dan tim medis secara membabi buta.

Serangan dan tindak kekerasan pasukan pertahanan Israel (IDF) terhadap warga Gaza sejak 30 Maret silam hingga saat ini diperkirakan menelan 210 korban jiwa.

Hingga saat ini ucaha gencatan senjata antara Gaza dan Israel masih terus dilakukan oleh pemerintah Mesir.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir

Gantz: Perang adalah Opsi Terakhir Tapi Kami Siap untuk Itu

Berkenaan dengan hubungan Israel-Yordania dan kunjungan rahasia yang ia lakukan dengan Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi ke Amman, Gantz menegaskan bahwa dia memberikan perhatian khusus kepada Yordania, menekankan bahwa hubungan bilateral antara kedua negara harus dijaga. Menurutnya, Persana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mampu menjaga hubungan itu.