Nazareth, SPNA - Media Israel, Selasa (22/01/2019), melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali membekukan bantuan Qatar untuk Gaza. Keputusan tersebut dipicu ketegangan yang terjadi di garis perbatasan Gaza-Israel.
Salah satu media Israel, Channel 7, mengabarkan bahwa perubahan kebijakan tersebut diambil setelah Netanyahu menggelar pertemuan dengan para petinggi keamanan negara. Bantuan Qatar seharusnya sudah sampai di Gaza hari ini (Rabu, 23/01/2019).
Warga Palestian Gaza diberitakan menggelar sebuah unjuk rasa di perbatasan Gaza-Israel yang dijaga ketak militer Israel. Israel mengklaim seorang perwira militer mereka cedera terkena sniper pejuang Palestina.
Pihak Israel langsung merespon serangan tersebut dengan mengirimkan pesawat tempurnya ke Gaza untuk membombardir beberapa pos pejuang Palestina.
Juru bicara militer Israel juga menyampaikan, terdapat lima warga Palestina Gaza yang mencoba mendekati pagar perbatasan di selatan Gaza. Dua di antaranya berhasil menyusup ke wilayah Israel dan kemudian langsung kembali ke Gaza.
Duta Besar Qatar, Muhammad Al-Amadi, Kepala Komite Qatar untuk Rekonstruksi Gaza, tiga hari lalu telah mengumumkan bahwa bantuan tunai sebesar 15 juta USD akan segara tiba di Gaza setelah sempat ditunda oleh pemerintah Israel.
Akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama 12 tahun, Pemerintah Palestina di Gaza kesulitan mengembangkan ekonomi negara. Bahkan mereka tidak sanggup untuk membayar gaji 40 ribu pegawainya. Selain itu terdapat lebih dari satu juta jiwa warga Gaza terpaksa hidup dalam kondisi memprihatinkan akibat penjajahan Israel.
(T.HN/S: Qudspress)
