Puasa Ramadhan adalah "ilegal" bagi Muslim Cina

Selama bertahun-tahun sudah, pemerintah Cina telah memberlakukan larangan puasa yang sangat ketat, terutama bagi orang-orang yang bekerja sebagai pegawai pemerintah.

BY 4adminEdited Wed,22 May 2019,01:11 PM

Xinjiang, SPNA - Tidak seperti banyak negara Muslim lainnya, menjalani dan berpuasa Ramadhan di Cina menjadi hal yang sulit bagi minoritas Muslim Uighur.

Hal ini karena pemerintah Cina membatasi mereka untuk menjalankan keyakinan mereka, yakni berpuasa selama bulan Ramadhan.

Selama bertahun-tahun sudah, pemerintah Cina telah memberlakukan larangan puasa yang sangat ketat, terutama bagi orang-orang yang bekerja sebagai pegawai pemerintah. Siswa sekolah juga tidak diperbolehkan berpuasa. Mereka bahkan tidak diperbolehkan mempraktikkan ajaran agama mereka. Mereka diberitahu bahwa "Anda tahu, menjadi religius atau menjadi seorang Muslim berarti memiliki gangguan kejiwaan."

Pemerintah Cina melihat puasa sebagai "tanda ekstremisme". Sejak 2016, pemerintah telah mendukung kampanye "STRIKE HARD AND EXTREMISM VIOLENT".

Beberapa sumber mencatat, pihak berwenang telah menahan setidaknya satu juta Muslim Turki, yang sebagian besar warga Uighur selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan pada suatu waktu.

Penahanan Muslim merupakan upaya politis pemerintah Cina untuk "mendidik kembali" minoritas Uighur. Mereka dipaksa menghabiskan sebagian besar hari mereka melakukan untuk hal-hal seperti mempelajari Pemikiran Xi Jining dan dogma partai Komunis Tiongkok, menyanyikan lagu-lagu patriotik PKC dan terutama mempelajari bahasa Mandarin.

(T.RA/S: The Gaza Post)

leave a reply
Posting terakhir