Jalur Gaza, SPNA - Kolomnis Israel,  Seth Frantzman mengklaim bahwa Hamas menggunakan “api” sebagai senjata baru untuk menyerang Israel.

Dalam risetnya yang dilansir Jerusalem Post, Senin (10/06/2019) Frantzman menjelaskan bahwa dari bulan Mei 2018 hingga Mei 2019, Israel mengalami  2.000 peristiwa kebakaran akibat balon api Hamas.

Menurutnya, Hamas menggunakan cara baru untuk mengintimidasi Israel dengan melepas balon api melintasi perbatasan Gaza yang menyebabkan kebakaran besar.

Sementara itu, Meir Amit Intelligence Center meleporkan bahwa  2000 kebakaran terjadi di wilayah yang diduduki Israel bagian selatan akibat balon api Hamas. “Ini adalah strategi inovatif yang diadopsi oleh Hamas, setelah protes masa dan terowongan bawah tanah yang dulu digunakan”, seperti dilansir Maannews.

April lalu, Channel 7 Israel melaporkan bahwa Hamas menggunakan senjata jenis baru dalam agresi militer terakhir di Jalur Gaza.

Hamas juga dilaporkan berhasil mengembangkan pesawat tanpa awak,  drone, yang membawa rudal anti-tank. Senjata tersebut digunakan Hamas menargetkan sistem pertahanan rudal “Iron Dome” Israel.

Sejak 4 tahun lalu Hamas telah mengembangkan pesawat tanpa awak untuk melakukan serangan ke Israel dan langkah ini akan terus berlanjut dalam fase berikutnya.

Sebagian besar drone dipasok ke Gaza melalui penyelundupan. Pihak berwenang Israel juga telah menyita 172 paket kiriman yang berisi peralatan militer di perbatasan Erez yang dipesan situs penjualan elektronik seperti “Ali Baba”.

Sementara Maariv melaporkan menambahkan bahwa Hamas dan Jihad Islam berhasil menembak 700 roket dalam eskalasi awai Mei lalu, 117 diantaranya diluncurkan dalam waktu kurang dari satu jam, beberapa bahkan menargetkan baterai Iron Dome.

“Hal ini menunjukkan kinerja yang luar biasa, kontrol serta koordinasi antara pejuang Palestina, Mereka berhasil mencapai lebih banyak target dan melumpuhkan Iron Dome, ‘’ tulis surat kabar Israel tersebut seperti dikutip Ramallah News.

(T.RS.S:Maannews)