Tel Aviv, SPNA – Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa pemerintah Israel saat ini khawatir jika serangan udara terakhir di Lebanon dan Suriah dapat berujung kepada perang besar dengan milisi Syiah Iran dan Hizbullah.
Stasiun TV Israel Kann mengutip pernyataan seorang pejabat militer Israel yang tidak disebutkan namanya, Senin (26/08/2019), bahwa Iran dan sekutunya di Suriah akan mencari cara baru untuk menyerang Israel untuk membalas serangan terakhir di Lebanon dan Suriah.
“Militer Israel dalam keadaan siaga satu sejak kemarin untuk mengantisipasi serangan balasan dari Iran dan Hizbullah terutama sejak Hassan Nasrallah mengancam akan melakukan serangan balasan.
Sementara itu Kabinet Israel juga dilaporkan akan menggelar sidang terkait situasi keamanan.
Analis politik Amerika Serikat Sebastian Bacchus mengatakan bahwa serangan terbaru Israel atas Suriah dapat berubah menjadi sumbu yang memicu perang besar berikutnya.
Sabtu malam lalu, Angkatan Udara Israel (IDF) dilaporkan melakukan serangan di dekat Damaskus.
Dikutip BBC dari IDF, serangan tersebut menargetkan pasukan khusus pengawal Revolusi Iran, Quds Force dan milisi Syiah di Suriah.
“Iran tidak punya kekebalan di mana pun dan Israel akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi keamanan negara,” ujar PM Israel, Benyamin Netanyahu.
Menurut laporan, Kantor Berita resmi Suriah (SANA), “Pertahanan udara Suriah menghadapi serangan Israel Sabtu malam di sekitaran Damaskus dan berhasil menjatuhkan rudal pesawat tempur Israel yang datang dari Golan sebelum mencapai target.”
Dilain pihak, IDF mengatakan bahwa pesawat tempurnya menargetkan sejumlah target teroris di wilayah Aqraba, tenggara Damaskus.
Israel sebelumnya telah mengumumkan serangan di Suriah menargetkan pasukan Quds Iran serta truk penyuplai senjata canggih Hizbullah.
Israel telah berulang kali menegaskan niatnya untuk mencegah Iran memperkuat pengaruhnya di Suriah karena mengancam Tel Aviv.
(T.RS/S:Maannews)
