Laporan: Israel Tanam Alat Pengintai di Dekat Gedung Putih

Kedutaan Israel menolak tuduhan itu, sementara para pejabat AS yakin bahwa ini benar-benar dilakukan oleh Israel.

BY 4adminEdited Fri,13 Sep 2019,10:19 AM

Washington

Washington, SPNA - Israel dilaporkan menanam alat pengintai StingRay di dekat Gedung Putih. Ini dilakukan dalam upaya untuk mengawasi aktivitas telepon seluler Presiden Donald Trump.

Investigasi oleh FBI dan agen-agen intelijen AS lainnya menyimpulkan bahwa Israel bertanggung jawab atas tindakan tersebut, Politico melaporkan mengutip pernyataan tiga mantan pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut.

"Sudah cukup jelas bahwa Israel bertanggung jawab," kata seorang pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada media tersebut.

Seorang juru bicara kedutaan besar Israel di AS segera membantah tuduhan itu dan menyebut bahwa itu hanyalah 'omong kosong belaka".

''Israel tidak melakukan operasi spionase di Amerika Serikat," kata Elad Strohmayer kepada Politico.

Pemerintahan Trump belum berkomentar secara resmi terkait masalah ini.

Perangkat StingRay, Politico melaporkan, ditemukan di dekat Gedung Putih dan pada "lokasi rahasia" lainnya di ibukota negara.

StingRay bisa menangkap frekuensi dari ponsel yang ada di sekitarnya. Hal ini memungkinkan agen intelijen menyadap seluruh percakapan telepon dan pesan teks yang dikirimkan ke ponsel yang berada di wilayah jangakuannya.

Seorang pejabat, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa agen-agen AS menyimpulkan setelah melakukan analisis forensik menyeluruh bahwa perangkat itu kemungkinan dimaksudkan untuk memata-matai presiden. Penilaian dilakukan dalam dua tahun terakhir, tetapi seorang mantan pejabat senior intelijen mengatakan kepada Politico bahwa pemerintahan Trump belum mengambil tindakan apa pun terhadap Israel, juga tidak secara pribadi menegur para pemimpinnya.

"Reaksi pemerintah ... sangat berbeda dari yang seharusnya," kata pejabat itu seperti dikutip Politico.

Perangkat pengawasan StingRay digunakan oleh kepolisian, dan Vice News mematok perkiraan biaya untuk perangkat ini masing-masing mencapai hingga $ 150.000.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir