Petani Gaza Minta PBB untuk Membantu Menjual Produk Mereka di Tepi Barat

Mereka juga menyerukan perlunya intervensi oleh organisasi internasional dan lokal sehingga hak-hak petani untuk memasarkan produk mereka di Tepi Barat bisa terpenuhi.

BY Edited Sat,19 Oct 2019,12:35 PM

Gaza, SPNA - Para petani Palestina di Jalur Gaza, Kamis (17/10/2019), menyeru sebuah organisasi PBB untuk menekan Israel agar produk pertanian mereka bisa dipasarkan di Tepi Barat yang diduduki.

Seruan tersebut disampaikan dalam aksi duduk yang diselenggarakan oleh para petani di depan markas besar Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) di Kota Gaza.

Dalam aksi tersebut, para petani membawa spanduk yang mengecam blokade Israel. Mereka juga menyerukan perlunya intervensi oleh organisasi internasional dan lokal sehingga hak-hak petani untuk memasarkan produk mereka di Tepi Barat bisa terpenuhi.

Direktur Asosiasi Koperasi Pertanian, Mohamed Ghaben, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa para petani mengambil langkah ini lantaran kesulitan yang mereka alami akibat pengepungan Israel yang berkelanjutan. Ia juga untuk meminta agar produk mereka bisa dipasarkan di Tepi Barat.

Ia melanjutkan, "Israel tidak mengizinkan produk kami dipasarkan di pasar lokal Palestina di Tepi Barat. Selain itu, Israel juga melarang pemasaran produk kami di pasar Israel, sementara barang-barang Israel dipasarkan di pasar kami."

Ghaben menunjukkan bahwa lebih dari 15.000 ton sayuran seperti kentang, mentimun, dan tomat, ditumpuk di lemari es karena mereka surplus untuk kebutuhan pasar Gaza.“

Bulan depan, sejumlah sayuran akan dipanen. Jika situasi ini berlanjut, para petani akan menderita kerugian yang sangat besar,” katanya.

Ia menunjukkan bahwa memburuknya situasi ekonomi di Gaza - karena blokade Israel - telah melemahkan daya beli warga yang mengarah pada surplus makanan yang lebih besar.

"Selain itu, petani, para petani terpaksa memberhentikan pekerja mereka, yang mengarah pada peningkatan tingkat pengangguran dan kemiskinan," katanya.

Akhir bulan lalu, sebuah kelompok hak asasi manusia Palestina mengatakan bahwa 85 persen populasi Gaza hidup di bawah garis kemiskinan akibat blokade Israel.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir