Mantan Menteri Israel Tuding Pengadilan Tertinggi Uni Eropa 'Tidak Bermoral'

Bulan lalu, Pengadilan Eropa bersikeras memberi label barang-barang Israel yang diproduksi di permukiman ilegal di Palestina yang diduduki. Keputusan tersebut dikecam sebagai serangan terhadap orang-orang Yahudi.

BY 4adminEdited Thu,12 Dec 2019,01:15 PM

Yerusalem

Yerusalem, SPNA - Mantan menteri anggota Parlemen Israel menggambarkan keputusan Pengadilan Uni Eropa bulan lalu sebagai hal yang "tidak bermoral dan ilegal".

Bulan lalu, Pengadilan Eropa bersikeras memberi label barang-barang Israel yang diproduksi di permukiman ilegal di Palestina yang diduduki. Keputusan tersebut dikecam sebagai serangan terhadap orang-orang Yahudi oleh Gideon Sa'ar.

Selama pertemuan yang dihadiri oleh beberapa legislator dari berbagai belahan dunia, Sa'ar mengecam pengadilan karena tidak "bertindak secara hukum" dan menuduh mereka menyampaikan "kurangnya kejelasan moral."

Tuduhannya, bagaimanapun, bertentangan dengan hukum internasional, sebagaimana ditegaskan pengadilan tinggi Uni Eropa (UE) melalui putusan bulan lalu.

Permukiman Israel ilegal menurut hukum internasional. Negara pendudukan mengklaim bahwa Tepi Barat diberikan kepada orang-orang Yahudi oleh Tuhan, yang membuatnya sah untuk menyita tanah dan membangun permukiman.

Sa'ar juga mengklaim bahwa keputusan pengadilan "adalah upaya untuk mendelegitimasi hak orang-orang Yahudi untuk hidup dan membangun masa depan kita di tanah leluhur kita."

Bersikeras bahwa orang-orang Yahudi tidak bisa menjadi "penjajah" di tanah mereka sendiri," Sa'ar menyimpulkan dengan menyerukan kepada Uni Eropa, dan pada pemerintah di seluruh dunia, untuk tidak "buta terhadap kebenaran." 

Pernyataan Sa'ar datang sebagai bagian dari upaya Israel untuk menormalkan dan melegitimasi penjajahan dan tindakan ilegal Israel.

Lobi Pro-Israel di berbagai negara barat dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai acara tentang permukiman Israel, yang bertujuan untuk menormalkan mereka dan mendapatkan dukungan di antara orang Eropa dan Amerika.

(T.RA/S: QNN)

leave a reply
Posting terakhir