Wakil PM Turki: “Dunia Islam tidak boleh melupakan Jerusalem”

BY Ihsan ZainuddinEdited Mon,01 May 2017,07:44 AM

 Wakil PM Turki: “Dunia Islam tidak boleh melupakan Jerusalem”

Turki -SPNA- Dalam konferensi bertajuk “Jerusalem di masa Ottoman”, Sabtu (29/04/2017), wakil PM Turtki Numan Kurtulmus mengingatkan kepada dunia Islam agar lebih melindungi tempat-tempat yang menjadi hak kaum muslimin di Jerusalem.

“Sayangnya, seperti kita saksikan, Jerusalem berada dibawah pendudukan Zionis, salah satu pelanggaran Israel terhadap hukum internasional,” ungkap Kurtulmus. “Namun yang terpenting saat ini adalah dunia Islam harus mengoreksi diri,” tambahnya.

Ia mengungkapkan, telah lebih dari satu dekade, tak ada satupun negara-negara Islam yang menjadikan Jerusalem sebagai persoalan utama, sebagian penyebabnya adalah karena konflik yang melanda berbagai wilayah Muslim.

“Namun saat ini, kebutuhan Jerusalem akan peran dunia Islam semakin meningkat,”tambahnya, seperti dilansir dalam Middle East Monitor.

 “Umat manusia perlu belajar dari Kerajaan Ottoman,” ungkap Kurtulmus, merujuk pada rentang waktu dimana Timur Tengah berada dibawah kekuasaan Ottoman.

Pendudukan Israel telah terjadi di Tepi Barat, termasuk Jerusalem Timur, selama Perang Timur Tengah tahun 1967. Kemudian Israel melakukan pencaplokan pada seluruh bagian kota di tahun 1980, dan mengklaimnya sebagai ibu kota “abadi” – sebuah langkah yang tidak pernah diakui dunia internasional.

Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Jerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di wilayah tersebut adalah ilegal.

Warga Palestina menuding Israel melancarkan kampanye agresif guna “Yahudisasi” sejarah kota tersebut dengan tujuan menghapus identitas Arab dan Islam serta mengusir penduduk berkewarganegaraan Palestina.

Tidak ketinggalan, ia menyinggung kondisi 1.500 warga Palestina di penjara-penjara Israel yang melakukan aksi mogok makan. Warga Israel “sedang mencoba menghalangi aksi mogok makan dengan berbagai penyiksaan dan tekanan,” ungkapnya. “Secara spiritual, hal ini sangat menyinggung perasaan warga Palestina.”

 

SPNA Gaza City

Penerjemah: Ratna

leave a reply