Haniyah: Normalisasi Hamas dan Fatah berbuah positif

Ismael Haniyah mengatakan bahwa langkah-langkah rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah berbuah positif dan Hamas bersedia menerima pemerintahan rekonsiliasi Nasional di Jalur Gaza

BY Rara Atto Edited Wed,20 Sep 2017,12:40 PM
Haniyah: Normalisasi Hamas dan Fatah berbuah positif

Anadolu Agency - Jalur Gaza

Jalur Gaza, SPNA – Ketua Biro Politik Hamas, Ismael Haniyah mengatakan bahwa langkah-langkah rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah berbuah positif dan Hamas bersedia menerima pemerintahan rekonsiliasi Nasional di Jalur Gaza.

Hal ini disampaikan Haniyah dalam konferensi pers di Rafah, Selasa (19/09/2017) setelah kembali dari Kairo untuk membahas situasi di Palestina dengan  pemerintah dan badan Intilijen Mesir.

Haniya mengatakan bahwa delegasi Hamas telah membicarakan 5 isu utama terkait situasi di Palestina, seperti isu politik, hubungan bilateral, keamanan dan isu di Gaza serta situasi terakhir di kota al-Quds.

Haniyah juga menambahkan bahwa Hamas bersikeras untuk mengakhiri perpecahan internal. ‘’Kami mengambil keputusan yang berani dengan membubarkan birokrasi Hamas dan mendukung pemerintah rekonsiliasi nasional untuk mengambil alih.’’

Haniya juga menegaskan bahwa wilayah Tepi Barat tidak mungkin dapat dipisahkan dari Jalur Gaza. ‘’

‘’Kami masih menunggu langkah berikutnya dari saudara kami (faksi Fatah) di Ramallah dan kami bersedia mengambil langkah jauh demi merealisasikan rekonsliasi nasional.’’

Haniya juga menyampaikan apresiasi kepada Badan Intelejen Mesir yang telah meyambut Hamas. ‘’Kami mendapatkan sambutan yang baik dari pemerintah Mesir yang bertanggung jawab terhadap isu-isu di Palestina.

(T.RS/S:Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir

Pemukim Israel Tebang 600 Pohon Palestina yang Sedang Berbuah di Nablus

Pada tahun 1971, perampokan tanah desa Deir Sharaf dimulai, dan semakin memburuk pada tahun 2000, di mana otoritas pendudukan Israel merampok lebih dari 200 dunum atau 20 hektare yang diperuntukkan bagi permukiman ilegal di tanah Palestina Deir Sharaf. Dengan demikian, tanah desa Deir Sharaf yang direbut merupakan tanah terbesar, dengan hampir 70 persen tanah curian adalah milik desa, dan sisanya kota Sebastia dan Naqoura.