Sinai, SPNA – Sumber Israel melaporkan, seorang tentara Israel terluka ringan saat sebuah kendaraan tentara yang melintasi perbatasan Mesir diserang, Senin pagi (20/11/2017). Prajurit tersebut segera dilarikan ke Soroka Medical Center di Beersheba untuk memperoleh perawatan.
IDF menduga bahwa tembakan tersebut akibat pertempuran antara pasukan Mesir dan kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State yang berbasis di Sinai. Namun, semuanya masih dalam penyelidikan guna mengetahui apakah tembakan tersebut disengaja atau tidak.
Sinai, yang berbatasan dengan Isreal dan sebelah utara dengan Gaza, merupakan semenjanjung yang bergejolak. Kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State dan pasukan keamanan Mesir kerap saling menyerang di wilayah tersebut.
Pada tahun 2013, di kawasan tersebut, sebuah pagar perbatasan Israel-Mesir sepanjang 400 kilometer (245 mil) selesai dengan perkiraan biaya sebesar NIS 1,6 miliar ($ 400 juta), salah satu proyek konstruksi terbesar dalam sejarah Israel.
Pada bulan Februari tahun tahun ini, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State melakukan serangan dengan melontarkan empat roket ke city resort Laut Merah, Eilat, di Israel selatan dari Semenanjung Sinai
Islmic State di Provinsi Sinai, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting secara online, "Sebuah regu militer telah menembakkan sejumlah roket Grad ke komunitas perampok, Yahudi, di kota Eilat."
Pada tahun 2011, serangan dari Sinai telah membunuh delapan orang Israel dalam serangan tiga kali di utara Eilat. Pasukan Israel kemudian melakukan pengejaran dan membunuh tujuh penyerang serta lima polisi Mesir.
Pada tahun 2013, empat jihadis gugur oleh serangan udara Mesir saat mereka akan menembakkan sebuah roket ke Israel, menurut militer Mesir.
Dan pada tahun 2014, dua tentara patroli Israel terluka oleh orang-orang tak dikenal yang melepaskan senjata anti-tank dari Sinai, menurut militer Israel.
(T.RA/S: The Times of Israel)
