Doha, SPNA - Anggota biro politik gerakan Hamas, Husam Badran, Ahad (17/12/2017), menyebut kunjugan yang rencananya akan dilaksanakn oleh wakil presiden Amerika Serikat, Mike Pence, ke Tembok Buroq (Tembok Barat) sebagai bentuk provokasi kepada orang-orang Palestina.
Menurut Badran, kunjungan tersebut sebagai upaya AS dan Israel untuk memaksakan keinginan baru mereka di kota tersebut setelah pengakuan Presiden Donald Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.
Badran menyerukan kepada orang-orang Palestina di wilayah-wilayah pendudukan untuk meningkatkan demonstrasi dan pemberontakan kepada pendudukan Israel terutama wilayah yang dekat dengan Yerusalem dan al-Aqsa, untuk melakukan demonstrasi atas upaya yang dilakukan oleh Israel yang didukung oleh AS sebagai upaya Yahudisasi kota tersebut.
Badran bersumpah bahwa orang-orang Palestina tidak akan pernah kehilangan satu inci pun dari Yerusalem, dan peduli apa yang harus mereka pertaruhkan dan tantangan yang akan mereka hadapi.
Pemimpin Hamas tersebut memuji warga Palestina yang gugur, terluka dalam aksi protes, dan tahanan yang teguh berjuang menentang pendudukan, mendesak rakyat Palestina untuk menggabungkan pasukan guna mempertahankan Yerusalem dan Masjid al-Aqsa.
Pejabat pejabat senior Trump menggarisbawahi bahwa Tembok Buraq di Yerusalem (Tembok Barat) akhirnya akan dinyatakan sebagai bagian dari Israel, dalam sebuah langkah yang telah menimbulkan ketegangan di Timur Tengah dan seluruh dunia.
Bagaimanapun, catatan sejarah membuktikan bahwa Tembok Buraq adalah bagian tak terpisahkan dari Masjid Al-Aqsa.
(T.RA/S: The Palestinian Information Center)