Tel Aviv, SPNA -Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, pada Senin (04/04/2022), menggambarkan bahwa kunjungan Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, pada hari Minggu, satu hari sebelumnya, di Bab Al-Amud atau Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur yang diduduki sebagai sebuah bentuk provokasi terhadap orang-orang Palestina.

“Tanpa menjelaskan rinciannya, saya akan mengatakan bahwa kita tidak boleh melakukan tindakan provokatif, jangan melakukan hal-hal yang akan merusak stabilitas, yang sangat penting selama periode ini,” kata Benny Gantz.

Ia menilai bahwa ada banyak orang yang ingin melakukan kunjungan di berbagai tempat, tetapi ada baiknya untuk berpikir sebelum kunjungan tersebut.

“Lapid memiliki legitimasi kunjungan ke Bab al-Amud, karena ia merupakan menteri luar negeri. Ia juga ada di sana bersama Menteri Keamanan Dalam Negeri. Ini sepenuhnya sah, tetapi ini adalah masa sensitive. Masa Ramadhan yang dikenal sensitif,” sebut Benny Gantz.

Minggu sebelumnya, Yeir Lapid, didampingi sejumlah pejabat Israel, termasuk Menteri Keamanan Dalam Negeri, Omar Bar-Lev, melakukan kunjungan dan berkeliling di kawasan Bab Al-Amud, sehingga menimbulkan konfrontasi dari penduduk Palestina.

Setelah kunjungan Lapid, polisi pendudukan Israel melukai sebanyak 19 penduduk Palestina dan menangkap 10 lainnya, selama bentrokan yang terjadi di kawasan Bab Al-Amud.

Sejak menjelang Ramadhan hingga saat ini, kekerasan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel semakin meningkat, termasuk di Yerusalem. Pada Sabtu (02/04/2022), tiga penduduk Palestina, meninggal dunia dalam operasi keamanan yang dilakukan oleh unit khusus polisi pendudukan Israel di Tepi Barat.

Sebelumnya, pada awal April, Pusat Studi Tahanan Palestina, melaporkan bahwa otoritas pendudukan Israel selama bulan Maret 2022 terus meningkatkan kampanye kekerasan dan penangkapan terhadap penduduk Palestina, di mana tercatat sebanyak 470 penangkapan terjadi, termasuk 64 anak-anak dan tujuh perempuan.

(T.FJ/S: RT Arabic)