Tel Aviv, SPNA - Seorang pejabat keamanan Israel, Selasa (13/02/2018) menuduh Turki menyediakan tempat penampungan bagi Hamas di Turki secara terang-terangan. ‘’
Israel Broadcasting Corporation mengutip dari sumber yang tidak disebutkan namanya tersebut, bahwa Ankara telah melanggar kesepakatan antara Turki dan Israel, yang ditandatangani tahun 2016 silam, dimana Turki berjanji tidak akan menampung militan Hamas.
Ia menambahkan bahwa anggota Hamas beroperasi di wilayah Turki terang-ternagan serta melakukan pengadaan dana untuk membeli alat perang guna menyerang Israel.
Hal ini terbukti degan kunjungan delegasi Hamas dalam pameran senjata yang diadakan dua tahun lalu di Turki.
Tuduhan tersebut dilontarkan setelah dinas keamanan, Shin Bet mengumumkan bahwa mereka telah menangkap seorang warga Turki bernama Jamil Takli, pada tanggal 15 Januari lalu, karena dicurigai membantu anggota Hamas di Turki.
Dosen di bidang hukum ini ditangkap karena dituduh membantu gerakan Hamas di Turki.
Shin Bet menerangkan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, Takli direkrut Hamas di Turki oleh pemimpin Hamas, Zahir Jabareen, yang dibebaskan dalam perjanjian tukar tahanan Gilad Shalit.
Jabbarin merupakan penanggung jawab bagian pendanaan Hamas yang mendukung operasi di Tepi Barat.
Warga Turki tersebut telah dideportasi dari Israel usai dilakukan penyelidikan, sementara Dargam Jabbarin masih akan menjalani sidang.
(T.RS/S:RtArabic)