Presiden Abbas tiba di Kuba untuk sebuah kunjungan resmi

Havans, SPNA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas tiba di Havana, Kuba pada hari Kamis (10/05/2018), mengakhiri kunjungannya di kawasan Amerika Latin.

BY 4adminEdited Sat,12 May 2018,10:55 AM

Havans, SPNA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas tiba di Havana, Kuba pada hari Kamis (10/05/2018), mengakhiri kunjungannya di kawasan Amerika Latin.

Kunjungan ini mencakup perjalanan ke sekolah-sekolah medis terkenal di Kuba; memberi penghormatan kepada pahlawan kemerdekaan Kuba Jose Marti, dan kunjungan resmi dengan Presiden Kuba yang baru terpilih, Miguel Diaz-Canel.

Kuba telah lama menunjukkan solidaritasnya kepada rakyat Palestina, mendukung haknya untuk menjadi negara merdeka, dan secara konsisten berbicara di PBB melawan kekerasan Israel.

Pada hari Rabu, Presiden Chili Sebastian Piñera menyambut Abbas di Istana Presiden Santiago, di mana ia setuju bahwa Palestina harus menjadi negara merdeka dan berdaulat.

"Palestina ... mendapat dukungan Chile untuk menjadi negara bebas, merdeka, berdaulat dan otonom," kata presiden sayap kanan tersebut. "Dan rakyat Palestina memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri."

Para pemimpin tersebut membahas kerja sama komersial dan politik yang lebih besar antar kedua belah pihak.

"Chili adalah salah satu negara pertama yang mengakui Negara Palestina. Tampaknya menjadi pemimpin besar di pihak Presiden Piñera untuk menerima sekali lagi Presiden Abbas di La Moneda (istana kepresidenan)," kata Chahuan kepada Radio Cooperativa.

Chili juga telah mendukung Palestina sebelumnya, mendukung penerimaannya ke Unesco pada tahun 2011 dan statusnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Negara ini juga menjadi negara pertama yang memiliki perwakilan resmi sebelum adanya Otoritas Palestina, dan mengakui Negara Palestina pada Januari 2011.

Chili memiliki salah satu populasi Palestina terbesar di dunia, dengan lebih dari 500.000 orang keturunan Palestina.

Abbas saat ini melakukan perjalanan melalui Amerika Latin, dalam sebuah kunjungan yang mencakup Venezuela, Chili dan Kuba. Pada hari Senin pemimpin tersebut bertemu dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang dengan tegas "menolak keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel."

Abbas mendapat gelar Doktor Kehormatan dari sebuah universitas di Caracas.

Pemimpin Palestina telah meminta agar negara-negara Amerika Latin tidak mengikuti Presiden AS Donald Trump dalam memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel.

(T.RA/S: Telesur)

leave a reply