Mahmoud Abbas: Perdamaian Dimulai dengan Dihentikannya Pendudukan Israel

Mahmoud Abbas juga meminta Amerika Serikat untuk menghapus Otoritas Palestina dari daftar terorisme. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan pada akhir pembicaraannya di Betlehem bahwa solusi dua negara sulit tercapai, karena pembatasan yang diberlakukan pada Palestina.

BY 4adminEdited Mon,18 Jul 2022,02:01 PM

Ramallah, SPNA - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, pada Jumat (15/07/2022), menekankan bahwa mencapai perdamaian membutuhkan diakhirinya pendudukan Israel dan mengakui negara Palestina di enam puluh tujuh perbatasan, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Mahmoud Abbas juga meminta Amerika Serikat untuk menghapus Otoritas Palestina dari daftar terorisme. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan pada akhir pembicaraannya di Betlehem bahwa solusi dua negara sulit tercapai, karena pembatasan yang diberlakukan pada Palestina.

Kunjungan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, ke Tepi Barat yang diduduki, pada Jumat (15/07/2022), disambut dengan aksi protes dan suasana yang dipenuhi dengan kemarahan di jalanan Palestina akibat tindakan politik Biden yang mendukung Israel.

Para aktivis Palestina mengorganisir demonstrasi di depan Rumah Sakit Al-Mutalaa, yang sedang dikunjungi Biden, di Yerusalem Timur. Slogan menentang sikap dukungan bias Amerika terhadap Israel, dan foto yang memuat gambar Shireen Abu Akleh, dan baliho berisi tentang apartheid Israel tersebar di kota-kota Tepi Barat. Sementara itu, demonstrasi juga diselenggarakan dengan mengibarkan bendera hitam dan menolak kunjungan Biden, ke kota Betlehem.

Sebelumnya, pada Kamis, puluhan penduduk Palestina, termasuk pemimpin politik, perwakilan faksi, kekuatan politik, dan aktivis, berpartisipasi dalam aksi protes di sepanjang jalanan di jalan-jalan Ramallah, untuk menolak kunjungan Joe Biden. Para peserta mengangkat spanduk yang menyerukan Amerika Serikat untuk berhenti berpihak pada Israel. Mereka juga mengangkat foto Biden yang bertuliskan “Anda tidak diterima di Palestina”.

Pada Kamis, faksi-faksi perjuangan Palestina menganggap “Deklarasi Yerusalem” yang ditandatangani oleh Biden dengan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, sebagai “agresi terhadap rakyat Palestina dan hak-hak penduduk Palestina”. Mereka menyerukan untuk menolak kunjungan Biden di Betlehem akibat keberpihakan Amerika Serikat kepada Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir