Palestina: Pelanggaran Rutin Al-Aqsha adalah Pengabaian Nyata Tuntutan Internasional

“Serangan ini adalah eskalasi berbahaya dan pengabaian resmi Israel terhadap tuntutan internasional yang secara eksplisit dan jelas menuntut (Israel) untuk melestarikan status quo sejarah dan hukum di kompleks Al-Aqsha, yang menuntut Israel untuk menghentikan semua tindakan sepihak yang bertujuan untuk mengubah historis (Al-Aqsha),” sebut Kementerian Luar Negeri Palestina.

BY 4adminEdited Mon,18 Jul 2022,01:59 PM

Yerusalem, SPNA - Kementerian Luar Negeri Palestina, pada Minggu (17/07/2022), mengutuk serbuan sekitar 340 gerombolan pemukim Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsha dan pelaksanaan ritual ibadah Talmud, di bawah pengamanan ketat pasukan pendudukan Israel.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengangap bahwa aksi pelanggaran dan pelecehan rutin yang dilakukan pemukim Israel dengan penjagaan pasukan pendudukan Israel merupakan bentuk pengabaian nyata terhadap tuntutan internasional.

“Serangan ini adalah eskalasi berbahaya dan pengabaian resmi Israel terhadap tuntutan internasional yang secara eksplisit dan jelas menuntut (Israel) untuk melestarikan status quo sejarah dan hukum di kompleks Al-Aqsha, yang menuntut Israel untuk menghentikan semua tindakan sepihak yang bertujuan untuk mengubah historis (Al-Aqsha),” sebut Kementerian Luar Negeri Palestina.

Sebelumnya dalam kunjungan Joe Biden ke Palestina, ia menyatakan bahwa kota Yerusalem adalah kota pusat bagi penduduk Palestina dan Israel, serta tempat bersejarah dan kepercayaan Palestina dan Israel.  Ia menyebutkan bahwa Yerusalem adalah kota bagi semua penduduknya. Tempat-tempat suci di Yerusalem, status quo, dan yurisdiksi Lembaga Perwalian Hashemite Yordania atas Yerusalem harus dilestarikan.

“Harus ada kemungkinan untuk mempraktikkan ritual keagamaan yang bermartabat tanpa harus menunggu penandatanganan perjanjian damai,” tambah Joe Biden.

Sementara itu, pada Kamis lalu, faksi-faksi perjuangan Palestina menganggap “Deklarasi Yerusalem” yang ditandatangani oleh Biden dengan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, sebagai “agresi terhadap rakyat Palestina dan hak-hak penduduk Palestina”. Mereka menyerukan untuk menolak kunjungan Biden di Betlehem akibat keberpihakan Amerika Serikat kepada Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir