Yerusalem, SPNA - Israel pada hari Minggu (13/05/2018) mulai merayakan pembukaan Kedutaan Besar AS di Yerusalem, bahkan Israel memperkuat pasukannya di sepanjang perbatasan Gaza dan di Tepi Barat sebagai antisipasi protes massa Palestina atas langkah tersebut.
Sehari sebelum pembukaan resmi kedutaan, Israel menyelenggarakan pesta di Kementerian Luar Negerinya bersama putri Presiden Donald Trump, Ivanka, beserta suaminya, Jared Kushner, dan tokoh penting lainnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji "keputusan berani" Trump yang bertolak belakang dengan kebijakan AS dalam beberapa beberapa dekade terakhir, dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. "Itu hal yang benar untuk dilakukan," kata Netanyahu yang tersenyum kepada kerumunan hadirin.
Trump mengumumkan keputusannya tentang Yerusalem pada bulan Desember, yang memicu reaksi gembira dari pemerintah nasionalis Netanyahu. Langkah itu membuat marah warga Palestina, yang mengklaim Yerusalem timur yang dicaplok Israel sebagai ibu kota mereka.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghentikan hubungan dengan pemerintahan Trump dan menyatakan AS tidak layak untuk tetap menjadi mediator tunggal dalam pembicaraan damai.
Gerakan Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza, telah melakukan serangkaian demonstrasi mingguan melawan blokade Israel-Mesir yang melumpuhkan wilayah tersebut. Protes tersebut akan mencapai klimaks hari Senin, dengan puluhan ribu orang yang diperkirakan berkumpul di sepanjang perbatasan Israel dalam acara yang bertepatan dengan langkah pemumdahan Kedutaan AS.
(T.RA/ S: Tampa Bay Times)
