Dr. Adnan Abu Amir

Jalur Gaza, SPNA – Tak seharipun berlalu tanpa berita atau laporan terkait gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) di media-media Israel. Hal ini menjadi bukti bahwa BDS adalah mimpi buruk yang mengancam Israel dengan berbagai cara  dimulai dari media, propaganda, politik, diplomasi, atau bahkan melalui  keamanan dan intelejen.

Berita terakhir terkait BDS yang membuat Israel waswas adalah voting Kongres Irlandia yang menyetujui larangan impor komoditi, jasa dan barang dari Israel.

Pertanyaannya sekarang: Bukankah Israel terlalu berlebihan mengungkapkan ketakutan mereka, padahal BDS tidak beroperasi dengan peluru?

Atau, mungkinkah gerakan tersebut benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Israel, bahkan negara dengan kekuatan militer terbesar di Timur Tengah tersebut harus mendirikan Kementerian Urusan Strategi, yang menetapkan berbagai undang-undang dan hukum bahkan bertukar informasi intelejen demi menumpas BDS. 

Menurut saya,  BDS sudah menjadi ancaman serius dan malapetaka baru bagi pejabat tinggi Israel.

BDS muncul secara tiba-tiba lalu menjadi musuh baru bagi zionis,  bahkan membuat bingung pejabat Israel.

BDS tidak menyerang dengan senjata namun dengan media masa, televisi serta pasar dagang.

Operasional BDS yang kebanyakan di Eropa dan Amerika membuat Israel cemas jika harus kehilangan negara pendukungnya.

Akibat BDS,  Israel kehilangan argumen atas pendudukannya di Palestina, pada saat yang sama organisasi yang memiliki jaringan di seluruh dunia tersebut  semakin memperkuat pengaruhnya.

Untuk lebih objektif maka perlu disbeutkan bahwa BDS lebih banyak berkonsentrasi di lembaga non-pemerintah namun dalam beberapa kasus BDS juga merambat ke parlemen, dewan kota,  provinsi hingga dalam kementerian.

Israel keliru jika menghabiskan segala cara, menyerukan

 seluruh pendukungya, serta memerintahkan badan keamanan untuk menangkap aktivis BDS  namun disaat yang sama mereka menjajah tanah palestina, memblokade  Jalur Gaza, membangun hunian ilegal serta merusak kehormatan kota suci al-Quds al-Syarif.

Seluruh pelanggaran Israel terhadap Palestina justru menjadi amunisi bagi BDS untuk ditembakkan ke Israel, ditengah pembunuhan dan kelaparan yang diderita warga Palestina.

(T.RS/S:Palinfo)