Ribuan warga Palestina gelar demonstrasi di Nablus tolak Deal of Century

Nablus, SPNA - Ribuan warga Palestina, Selasa malam (17/07/2018) menggelar demonstrasi di kota Nablus, di Tepi Barat, menentang ‘’Deal of Century”

BY 4adminEdited Wed,18 Jul 2018,11:51 AM

Nablus, SPNA - Ribuan warga Palestina, Selasa malam (17/07/2018) menggelar demonstrasi di kota Nablus, di Tepi Barat, menentang ‘’Deal of Century” Amerika Serikat serta mendukung sikap pemerintah Palestina dalam menghadapi rencana tersebut.

Para demonstran dilaporkan membawa bendera Palestina, foto-foto Presiden Mahmoud Abbas, dan spanduk mengecam tindakan AS dan Israel yang menutup-nutupi pelanggaran mereka terhadap Palestina.

Dalam pidatonya, Gubernur provinisi Nablus, Akram Rajoub mengatakan bahwa semua warga Palestina menolak setiap kesepakatan atau rencana yang merampas hak-hak mereka serta mengilangkan jejak perjuangan mereka.

“Warga dan pemimpin Palestina bergabung bersama untuk mempertahankan hak mereka yang sah, dan tidak mereka akan menyerah, ” tegasnya.

“Otoritas Palestina tidak akan meninggalkan para tahanan dan keluarga para syuhada. Mereka tidak akan mundur dari komitmen membayar gaji dan tunjangan untuk mereka, ‘’ tutupnya seperti dilansir Rt Arabic.

Deal of Century adalah nama untuk perjanjian damai AS terhadap konflik Palestina – Israel.

Awal Desember lalu, Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan bahwa seluruh wilayah Al-Quds ibukota bagi Israel serta meresmikan kedubes AS di Al-Quds 15 Mei lalu dimana hal ini memancing gelombang protes dari Palestina dan dunia internasional.

Langkah AS tersebut  juga ditentang oleh Majelis Umum PBB yang menetapkan resolusi dengan dukungan 128 negara. PBB menyatakan bahwa status Al-Quds harus diselesaikan melalui perundingan langsung antara Palestina dan Israel, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Surat kabar Haaretz, akhir bulan lalu melaporkan bahwa  ‘’Deal of Century’’ Presiden AS, Donald Trump, tuntut Palestina relakan Yerusalem Timur serta menawari pemerintah Palestina menjadikan Abu Dis sebagai ibukota negara.

Sebagai ganti pemerintah Israel diharuskan menarik kekuasannya dari 3 hingga 5 wilayah di sebelah timur dan utara kota al-Quds diantaranya: Shuafat, Jabbal Mukabber, Issawiya dan Abu Dis.

Seorang analis militer Haaretz,  Amos Harel mengatakan bahwa negara Palestina sesuai dengan Deal of Century menjadi negara cacat yang tidak punya militer atau senjata berat.

Rabu lalu,Mediapart mengungkapkan bahwa inisiatif AS tersebut hanya menguntungkan sebelah pihak serta mengabaikan perundingan yang telah dibuat selama dua dekade terakhir.

‘’Deal of Century ini dirancang oleh tiga orang, Jared Kushner, Jason Greenblatt dan Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman. Ketiganya tidak memiliki pengalaman diplomasi atau informasi lengkap untuk wilayah Arab dan hanya fokus kepada agenda yang menguntungkan Israel, ‘’ tulis surat kabar Perancis tersebut.

Mereka tidak menyinggung sama sekali solusi dua negara, sebaliknya, justru mengusulkan agar pemerintah Palestina menjadikan Tepi Barat wilayah ‘’setengah negara’’ dengan kedaulatan terbatas dan tidak memiliki kekuatan militer.

Inisiatif tersebut juga tidak menyinggung perjanjian tahun 1967 yang menetapkan Yerusalem ibukota Palestina. Mereka justru menuntut agar Palestina menjadikan Abu Dis sebagai ibukota negara serta menyerahkan Yerusalem ke pihak Israel.

Terkait kasus pengungsi, AS menolak pemulangan pengungsi Palestina ke tanah air mereka dan hanya memberikan subsidi untuk mereka yang tinggal di pengasingan atau berimigrasi ke negara lain, dengan dukungan dana dari negara-negara Teluk.

AS juga menyerukan agar negara-negara teluk membantu proyek pembangunan zona bebas yang terletak antara kota Arish, di Sinai utara dan perbatasan Gaza yang masih belum jelas status hukumnya.

Zona bebas tersebut akan menjadi pusat penyulingan air, pembangkit listrik tenaga surya, pelabuhan, ditambah dengan pembangunan 5 lokasi industri yang akan mempekerjakan ribuan buruh, dengan dana yang  bersumber dari negara teluk.

Sebelumnya Pemerintah Palestina dengan tegas menolak rencana AS tersebut. Tidak hanya itu, Deal of Century mendapatkan respon negatif bahkan dari pemerintah Arab yang memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat.

Menurut laporan tersebut, Mesir dan Yordania menuntut pemerintah AS untuk meninjau kembali rencana mereka.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir