Gaza, SPNA - Pengangguran di kalangan pemuda berusia 15-29 tahun di wilayah Palestina telah meningkat dari 30,7 persen pada 2007 menjadi 41 persen pada 2017, Biro Pusat Statistik Palestina mengungkapkan, Minggu (12/08/2018).
"Pengangguran kaum muda di Tepi Barat naik dari 25,6 persen pada 2007 menjadi 27,2 persen pada 2017, sementara di Jalur Gaza angka pengangguran telah meningkat lebih cepat dari 39,8 persen pada 2007 menjadi 61,2 persen pada 2017," kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Hari Pemuda Internasional.
Pemuda di Palestina mewakili hampir sepertiga - 28,2 persen - dari masyarakat Palestina.
Pengangguran di Gaza telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir sebagai dampak dari pengepungan Israel terhadap daerah kantong tersebut dan penutupan pelabuhan darat dan lautnya.
Asosiasi Pengusaha Palestina mengumumkan pada hari Sabtu bahwa lebih dari 95 persen pabrik di Gaza telah ditutup.
Ketua lembaga tersebut, Ali al-Hayek, mengatakan, "Sekitar 75.000 orang kehilangan pekerjaan karena penutupan perbatasan Karm Abu Salem (Kerem Shalom)."
Dia memperingatkan bahwa ekonomi Gaza sedang mengalami fase berbahaya sebagai akibat dari blokade Israel.
(T.RA/S: MEMO)
