'Normalisasi' hubungan Arab-Israel menyulitkan rakyat Palestina

Ramallah, SPNA - Pejabat Palestina pada hari Sabtu (27/10/2018) menyatakan keprihatinan terkait potensi "normalisasi" hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, .....

BY 4adminEdited Mon,29 Oct 2018,11:05 AM

Ramallah, SPNA - Pejabat Palestina pada hari Sabtu (27/10/2018) menyatakan keprihatinan terkait potensi "normalisasi" hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Oman.

Netanyahu bertemu dengan Sultan Qaboos, Oman, Kamis malam, dalam sebuah pertemuan yang dirahasiakan hingga ia kembali ke Israel, dan dianggap sebagai kudeta besar bagi upaya negara Yahudi untuk meningkatkan hubungannya dengan dunia Arab.

"Sistem nilai dan pakta politik serta sosial Arab tidak ada lagi," kata Mohammad Shtayyeh, penasihat untuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah awal dari normalisasi publik dan berakhirnya prakarsa perdamaian Arab," tambahnya, mengacu pada proposal Liga Arab 2002.

Inisiatif 2002 menegaskan bahwa negara-negara Arab akan memulihkan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai pertukaran untuk penyelesaian damai yang menciptakan negara Palestina yang mengembalikan semua tanah yang diduduki atau dianeksasi di dan sejak perang 1967.

Wakil Ketua Parlemen Palestina Hassan Khreisheh pada hari Sabtu menyesalkan "kebencian yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh negara-negara Arab untuk menormalkan hubungan dengan Israel."

Kunjungan Netanyahu ke Oman adalah yang pertama oleh perdana menteri Israel sejak tahun 1996, ketika Perdana Menteri Shimon Peres mengunjungi dan negara-negara sepakat untuk mendirikan kantor perwakilan perdagangan.

Oman menutup kantor-kantor tersebut pada tahun 2000 setelah pecahnya intifada Palestina kedua.

Netanyahu telah lama mencari aliansi dengan negara-negara Arab lainnya yang, seperti Israel, menghadapi Iran yang berani, menekankan bahwa hubungan semacam itu dapat memungkinkan perdamaian dengan Palestina. Israel saat ini memiliki hubungan diplomatik penuh dengan hanya dua negara Arab, Mesir dan Yordania.

(T.RA/S: Arab News)

leave a reply
Posting terakhir

Mencabut Rancangan Resolusi Palestina Menentang Normalisasi, Liga Arab Dikecam Hamas

Hamas juga meminta masyarakat Arab semuanya untuk menolak langkah ini dan menekan pemerintah mereka untuk mundur, karena bahaya yang ditimbulkan oleh kesepakatan tersebut bukan hanya menyalahi hak-hak bangsa Arab dan Palestina, namun juga membuka peluang bagi musuh untuk lebih banyak melakukan pembunuhan, yahudisasi, ekspansi dan pendirian pemukiman yahudi.